Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Perbedaan Naik Kereta Gantung di Usia Remaja dengan Usia Jelita

Diperbarui: 27 Februari 2024   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Naik kereta gantung di TMII (dok. Denik)

Taman Mini Indonesia Indah atau biasa disingkat TMII. Miniatur Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sejak kecil sampai sekarang sudah tak terhitung berapa kali berkunjung ke TMII. 

Apalagi saat saya mengajar play group. Hampir setiap tahun ada agenda jalan-jalan ke TMII. Karena memang di sana banyak wahana yang bagus bagi pengetahuan anak-anak. 

Mulai dari rumah adat dari seluruh provinsi di Indonesia. Berbagai macam museum dan wahana lain yang menarik untuk dikunjungi. Keong Emas, Istana Anak dan masih banyak lagi.

Sebelum mengajak anak-anak sekolah ke sana, biasanya para guru survey lokasi terlebih dulu. Agar tidak bingung ketika sudah membawa rombongan. Nah, saat survey inilah saya tak pernah melewatkan untuk naik kereta gantung. 

Selain saya senang melihat peta Indonesia dari atas kereta gantung. Hal tersebut untuk berjaga-jaga juga kalau nantinya ada anak murid yang ingin naik kereta gantung. Jadi kan saya sudah tahu kondisinya.

Nah, setelah tidak mengajar lagi. Saya tetap berkunjung ke TMII. Tapi lebih ke event atau mengikuti kegiatan di sana. Seperti lomba jelajah TMII atau event nobar di Museum Penerangan. 

Urusan naik kereta gantung sudah tidak masuk agenda lagi. Karena waktunya pun tak ada. Kalau mengikuti event biasanya sampai sore. Jika dihitung, sekitar 19 tahunan saya tak merasakan naik kereta gantung lagi di TMII.

Nah, sekitar akhir tahun 2023. Saya mengikuti event lagi di Museum Penerangan. Berhubung acaranya tidak terlalu sore selesainya. Saya mengiyakan begitu diajak naik kereta gantung dulu.

Sebelumnya kita antre tiket dulu. Harganya 50 ribu per orang. Setelah membeli tiket masih antre untuk dapat giliran masuk dan naik ke stasiun kereta gantung di atas sana.

Begitu giliran kita masuk kemudian menunggu kereta gantung yang siap membawa kita. Rasanya gimana ya? Campur aduk. Senang, seru, sekaligus deg-degan. 

Senangnya, setelah 19 tahun baru merasakan naik kereta gantung lagi. Ini kan sesuatu yang gimana gitu. Berbedalah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline