Lebaran adalah momen di mana kita yang merayakan bertemu dan berkumpul untuk bermaaf-maafan.
"Impas ya?"
"Zonk ya sekarang."
Begitu ucapan yang terlontar manakala usai bermaaf-maafan. Maksudnya tak ada dosa lagi di antara kita. Eaaa.
Memang begitu seharusnya. Seharusnya. Pada kenyataannya tidak bisa begitu juga. Saya sih. Lihat-lihat dulu kesalahannya.
Untuk kesalahan kecil dan biasa saja. Jauh sebelum lebaran sudah saya maafkan. Demikian pula saya, begitu merasa melakukan kesalahan. Tanpa gengsi langsung meminta maaf. Apalagi terhadap orang tua.
Meski merasa jadi anak baik-baik. Tetap saja dihadapan orang tua merasanya banyak salah. Jadinya belum berkata apa-apa sudah mewek melihat wajah keduanya. Karena pada dasarnya hati saya lembut sih. Eaaa.
Tapi eh, tapi. Begitu ada yang melakukan kesalahan fatal. Saya tidak bisa memaafkan begitu saja. Mari kita pertanggungjawabankan di hadapan Tuhan, kelak.
Kalau saya ditanya Tuhan kenapa tidak mau memaafkan kesalahan seseorang. Akan saya jabarkan alasannya.
"Segitunya sih? Tuhan aja maha pemaaf loh. Masa kita hamba-Nya tidak mau memaafkan?"
Ada yang berkomentar demikian. Saya jawab.