Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Memaafkan Orang Lain, Lihat Dulu Kesalahannya

Diperbarui: 29 April 2023   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Lebaran adalah momen di mana kita  yang merayakan bertemu dan berkumpul untuk bermaaf-maafan.

"Impas ya?"

"Zonk ya sekarang."

Begitu ucapan yang terlontar manakala usai bermaaf-maafan. Maksudnya tak ada dosa lagi di antara kita. Eaaa.

Memang begitu seharusnya. Seharusnya. Pada kenyataannya tidak bisa begitu juga. Saya sih. Lihat-lihat dulu kesalahannya.

Untuk kesalahan kecil dan biasa saja. Jauh sebelum lebaran sudah saya maafkan. Demikian pula saya, begitu merasa melakukan kesalahan. Tanpa gengsi langsung meminta maaf. Apalagi terhadap orang tua.

Meski  merasa jadi anak baik-baik. Tetap saja dihadapan orang tua merasanya banyak salah. Jadinya belum berkata apa-apa sudah mewek melihat wajah keduanya. Karena pada dasarnya hati saya lembut sih. Eaaa.

Tapi eh, tapi. Begitu ada yang melakukan kesalahan fatal. Saya tidak bisa memaafkan begitu saja. Mari kita pertanggungjawabankan di hadapan Tuhan, kelak.

Kalau saya ditanya Tuhan kenapa tidak mau memaafkan kesalahan seseorang. Akan saya jabarkan alasannya.

"Segitunya sih? Tuhan aja maha pemaaf loh. Masa kita hamba-Nya tidak mau memaafkan?"

Ada yang berkomentar demikian. Saya jawab.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline