Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut terluas di dunia. 70 persen wilayah Indonesia berupa perairan. Oleh karenanya Indonesia disebut juga negara maritim.
Dengan kekayaan laut yang melimpah, Indonesia berpotensi menjadi negara maritim yang besar dan berjaya di dunia. Untuk itu dibutuhkan peran serta seluruh masyarakat dalam menjaga wilayah perairan Indonesia.
Tentu saja sesuai dengan kapasitas masing-masing. Peran TNI Angkatan Laut tentu berbeda dengan masyarakat biasa. Saya sebagai masyarakat biasa yang senang traveling sempat sedih dan ilfeel saat mengunjungi sebuah pantai tapi kondisinya sangat parah.
Jangankan untuk berenang, menjejakkan kaki di bibir pantainya saja merasa tak nyaman. Karena banyak sampah dan kotoran. Sehingga menyurutkan hasrat untuk mengajak keluarga berlibur di pantai. Kondisi pantainya tidak layak, apalagi untuk anak-anak.
Saya meradang dalam hati. Kenapa sih orang-orang itu bisa seenaknya membuang sampah ke laut? Kenapa tidak mau menjaga kebersihan pantai di mana tempat mereka bermain juga? Apa tidak kasihan dengan anak-anak yang berenang di pantai yang kotor?
Saat ditanyakan kepada mereka yang berkunjung ke pantai, kenapa mau mengajak anak-anak ke pantai yang kondisinya seperti itu. Jawabannya terpaksa. Iya, terpaksa. Karena pantai tersebut yang terdekat dan terjangkau.
Saya sih tidak berpikir demikian. Kasihan anak-anak itu. Memang kita perlu dan harus mengenalkan laut kepada anak cucu. Tapi bukan pantai yang seperti itu. Kalau mau dan diniati, lebih baik mengajak anak-anak berlibur ke wilayah Indonesia bagian timur saja.
Seperti pengalaman saya ketika berkunjung ke Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Pantai di sana saya akui sangat indah dan bersih. Masih sangat terjaga. Saya katakan juara deh pantai-pantai di sana. Seharusnya semua pantai di Indonesia seperti itu. Tapi kesadaran orang-orangnya masih belum merata.
Ketika saya berkunjung ke Pulau Semau dan mengunjungi beberapa pantai di sana. Pantai Liman, dan Pantai Uinian . Saya bermain dan bercengkrama dengan pemuda pemudi di sana, saya perhatikan mereka semua tidak melempar sampah bawaan ke pantai.
Mereka datang dan bermain di pantai dengan membawa perbekalan makanan. Piknik kita biasa menyebutnya. Berhubung mereka memang tinggalnya dekat dengan pantai, jadi bermainnya ke pantai. Tapi tidak ada yang membuang sampah bawaan ke pantai.
Mereka membawa plastik dan meletakkan sampahnya di sana. Begitu usai bermain di pantai, sampah itu mereka bawa pulang kembali. Pantas pantainya bersih, karena mereka menjaganya sedemikian rupa.