Makan malam. Rutinitas yang biasa saja sebenarnya. Baik di rumah atau di luar rumah. Yang membuat makan malam menjadi terasa berbeda adalah suasana nya. Serta dengan siapa makan malamnya.
Dari beberapa kali merasakan makan malam di luar alias di restoran. Pengalaman makan malam yang menurut saya paling berkesan adalah saat berada di Denpasar. Tak hanya suasananya yang mengena di hati, tapi juga teman makan malamnya.
Selama ini saya kurang begitu suka dengan suasana restoran yang ada live musicnya. Karena berisik dan mengganggu obrolan saya dengan teman makan malam. Saya jadi kurang fokus terhadap lawan bicara.
Oleh karenanya saya menghindari makan malam di restoran yang ada live musicnya. Namun semua alasan tersebut mental ketika saya berada di Bali. Bersama sahabat merasakan suasana makan malam yang justru bikin nagih.
Saat itu saya dengan kawan perjalanan dari Jakarta membuat janji bertemu dengan teman yang tinggal di Bali. Saya mencari restoran yang dekat dari hotel dan juga dekat dari tempat tinggal si teman.
Akhirnya terpilihlah salah satu restoran dengan nuansa Bali tapi menunya internasional. Ada masakan Sunda, Jawa, China dan masih banyak lagi. Tempat makannya pun asik. Apik, bersih dan tenang. Saya dan teman-teman menikmati makan malam (dokpri)
Ketika saya datang belum ada live musicnya. Barulah setelah beberapa saat duduk di sana sambil menikmati makanan, sayup-sayup saya mendengar alunan musik yang asik terdengar di telinga. Tidak gonjreng-gonjreng mengganggu suasana seperti yang selama ini saya rasakan.
Di tempat makan malam kali ini meski musik yang dimainkan berjenis rock, tapi tetap tak mengganggu. Apalagi musik pop dan lagu kenangan yang dinyanyikan. Wah, malah membuat kita terhibur.
Saya yang selama ini agak anti dengan live music, untuk kali ini justru begitu menikmati. Malah saking terhiburnya, saya dan teman-teman merapat ke panggung mini. Request lagu dan ikut menyanyi bersama mereka.
Wah, ternyata asik juga ya makan malam diiringi live music. Asal musik yang dimainkan asik terdengar di telinga dan tidak memekakkan ruangan. Kalau begini tidak hanya jadi kenangan manis selama saya di Denpasar. Melainkan ingin mengulangnya lagi. Semoga. (EP)