Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Pengalaman Digombalin dengan Pantun

Diperbarui: 11 Februari 2023   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Menjelang hari kasih sayang 14 Februari, saya kerap senyum-senyum sendiri mengingat kekonyolan jaman ABG dulu. Bagaimana tidak? Pertama kali mendapat surat cinta SD kelas 5. Ceritanya yang naksir kakak kelas.

Dia tidak berani bertemu dengan saya. Hanya mengagumi dari jauh dan diam-diam. Karena tidak kuasa menahan perasaan. Akhirnya menyatakan juga perasaannya kepada saya. Tapi lewat surat. Yang dia titipkan pada kawan sebangku saya.

Isinya sih singkat saja. Hanya sebuah pantun. Tapi membuat saya ketakutan. Bukan takut terhadap dia atau gemetaran membaca pantun yang ditulis oleh si kakak kelas. Saya takut dan bingung karena isinya pantun cinta yang gombal banget.

Ini mau disimpan di mana surat cinta dari dia? Kalau ketahuan bapak, saya bisa kena marah. Masih kecil cinta-cintaan. Belajar yang benar? Mungkin begitu kalimat yang terlontar dari mulut bapak kalau mengetahui surat tersebut.

Akhirnya saya bakar surat tersebut. Tapi isinya masih lekat diingatan sampai sekarang. Begini bunyi pantun cinta eh pantun gombal yang saya terima pertama kali.

Beribu-ribu semut rangrang

Hanya satu yang berbelang tiga

Beribu-ribu gadis Tangerang

Hanya satu yang kucinta

Bayangkan? SD loh saya menerima surat cinta berisi pantun gombal tersebut. Bagaimana tidak ketakutan? 

Kalau sekarang? Justru saya jago bikin pantun gombal. Eh, tidak jago sih. Tapi bisalah. Setidaknya bisa bikin senyum-senyum yang membaca pantun saya ini. Tidak percaya? Yuk, simak pantun gombal-gombalan saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline