Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

6 Tempat Wisata di Bali yang Anti Mainstream

Diperbarui: 9 Februari 2023   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jatiluwih, Tabanan, Bali (dokpri)

Keindahan Pulau Bali sudah tak ragukan lagi. Bali yang dijuluki sebagai Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura, menjadi salah satu tujuan wisata yang tak boleh dilewatkan.

Pantai di Bali menjadi surga bagi sebagian peselancar. Keindahan pantai di Bali menjadi perburuan para pecinta sunset dan sunrise. Pesona pura menjadi daya tarik tersendiri juga bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali 

Saya termasuk orang yang memiliki mimpi untuk bisa berlibur ke Bali suatu saat nanti. Ketika mimpi itu akhirnya terwujud, tentu senang dong. Yeaah, my dream come true.

Berbagai persiapan pun saya lakukan. Mulai dari mengatur waktu perjalanan sampai destinasi yang dikunjungi. Saya bukannya tidak tertarik dengan keindahan pantai di Bali, atau tak terpesona dengan kemegahan pura.

Namun sebagai pecinta sejarah, budaya dan olahraga. Ada tempat-tempat yang lebih prioritas dibandingkan keduanya, pantai dan pura. Apalagi waktu berlibur saya hanya 4 hari 3 malam.

Maka saya harus memanfaatkan waktu yang singkat tersebut dengan sebaik-baiknya. Akhirnya ada 6 destinasi yang menurut saya anti mainstream. Tapi sesuai dengan passion saya.

Inilah 6 tempat wisata di Bali yang anti mainstream dan wajib kamu kunjungi. Saya menyebutnya cara unik menikmati Bali.

1 . Mengunjungi Museum Subak

Salah satu bagian dari Museum Subak (dokpri)

Museum yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Tabanan ini tempat pertama yang saya kunjungi. Kenapa? Karena sejak jaman Neolithicum (300-600 M), kehidupan masyarakat Pulau Bali sebagian besar dari bercocok tanam.

Sumber air bagi segala kebutuhan berasal dari 4 buah danau alam yaitu Danau Batur, Danau Bratan, Danau Buyan, dan Danau Tamblingan. Belum lagi sumber mata air yang berasal dari sungai dan air hujan. Hal tersebut berpengaruh membentuk topografi bergelombang dengan bentangan petakan sawah berteras yang memesona.

Jaringan irigasi dengan saluran yang berliku-liku, terowongan saluran air irigasi menembus pesona Pulau Bali. Sistem pengairan yang tertata dan terorganisasi tersebut disebut Subak. Nah, di sinilah kita bisa mengetahui sejarah Subak dan pertanian di Bali lebih detail. Inilah yang menarik perhatian saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline