Seperti halnya penikmat kopi. Penikmat teh pun akan senang mencicipi aroma teh dari berbagai daerah. Begitulah yang saya lakukan sebagai penikmat teh.
Jika aroma teh yang disajikan membuat saya jatuh suka. Maka saya akan membelinya. Jika saya rasa biasa saja maka tidak saya beli. Cukup menikmatinya di tempat.
Namun tak jarang saya diberi oleh-oleh berupa teh bubuk saat ada teman yang bepergian ke luar kota. Namanya juga oleh-oleh, pastinya tidak bisa menawar ingin yang begini atau begitu. Kalau memilih namanya just trip.
Nah, ketika oleh-oleh berupa teh yang diterima kok tidak sesuai harapan. Apakah si teh tersebut diabaikan begitu saja? Tentu tidak elok jika demikian. Saya sih menyiasatinya dengan meracik ulang si teh yang diterima.
Saya pernah mendapat oleh-oleh teh yang rasanya tak jelas. Diseduh begitu saja kok aneh. Dibuang sayang? Akhirnya saya racik bersama dengan jahe. Jadilah teh jahe. Ternyata lebih enak.
Rasa tehnya jadi ada pedas-pedasnya ketika diminum.
Ternyata juga, perpaduan teh jahe memiliki khasiat yang bagus banget untuk tubuh.
1 . Mengatasi batuk
2 . Mengatasi pilek
3 . Mengatasi infeksi tenggorokan
4 . Mengatasi gangguan pernapasan lainnya
5 . Bisa menghangatkan tubuh
Saya merasakan semua khasiat tersebut usai melakukan perjalanan solo riding ke luar kota. Diterpa hujan dan cuaca yang tak menentu. Fisik saya rasanya bakal drop nih. Tapi begitu saya minum teh jahe kok merasa segar.
Badan terasa hangat, tenggorokan yang tadinya gatal, indikasi ke arah batuk justru lenyap. Wah, saya jadi merasa tertolong nih oleh racikan teh jahe. Tidak jadi drop.
Tapi memang kok, teh dan jahe kan masing-masing memang memiliki khasiat. Jadi ketika dipadukan akan berlipat khasiatnya. Saya membuktikannya sendiri. Bagaimana? Mau mencoba? Silakan.
Cara menikmatinya bebas saja. Bisa diminum tawar. Artinya tanpa pemanis. Bisa juga dengan pemanis. Dengan cara dicampur gula putih, gula merah, atau madu. Tergantung selera. Ini cara lainku meracik teh. Bagaimana dengan Anda? (EP)