Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Menelisik Sisi Romantisme Kota Kupang

Diperbarui: 29 Desember 2022   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pohon sepe dengan bunganya yang bermekaran (dokpri)

KUPANG. Ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur. Kota di Pulau Timor yang berada di pesisir Teluk Kupang. Kota Kupang memiliki julukan Kota Kasih. Sebab terkenal dengan toleransinya yang tinggi. Baik terhadap perbedaan suku maupun agama yang ada di sana.

Kota Kupang menjadi kota persinggahan atau transit bagi masyarakat yang ingin berlibur atau pulang ke kampung halamannya di NTT. Dari bandara El Tari biasanya mereka melanjutkan perjalanan dengan pesawat kecil. Karena NTT memang terdiri atas beberapa pulau kecil dan besar.

Tempat wisata yang dituju pun  umumnya ke Labuan Bajo, Sumba atau Flores. Salah satu kawan saya yang bersuamikan orang Flores, bahkan belum pernah sekalipun singgah ke Kota Kupang. Karena setiap kali ke sana langsung melanjutkan perjalanan ke Flores. Selalu begitu.

Maka ketika mendengar saya akan ke Kota Kupang. Si kawan kebingungan sendiri.

"Ada apa di Kupang? Apa yang menarik di sana?"

Awalnya saya tidak bisa bercerita banyak. Sebab saya belum tahu juga kondisi di sana. Tapi kini saya bisa bercerita dengan lancar sejak tiba di bandara El Tari sampai kembali pulang.

Karena daerah pesisir maka obyek wisata yang banyak dijumpai adalah wisata pantai. Ada pantai Lasiana, pantai Batunona, pantai Pasir Panjang, pantai Paradiso dan masih banyak lagi.

Bagi pencinta sejarah ada banyak obyek wisata yang bisa dijumpai di sana. Seperti Tugu Jepang Penfui, Gua Jepang, Bunker Kolakaha dan Benteng Fort Corcodia.

Berhubung saya pencinta budaya, kuliner dan juga olahraga. Maka tempat-tempat yang terkait dengan ketiganya tak luput untuk dikunjungi juga. 

Di depan stadion Oepoi yang sedang direnovasi (dokpri)

Pertama stadion sepak bola. Nama stadionnya adalah Oepoi. Saya sangat antusias ketika berkunjung ke sana. Sayang sedang direnovasi. Jadi tidak bisa melihat bagian dalamnya.

Selanjutnya taman budaya. Tempat para seniman dan penyair mengekspresikan suara serta karyanya. Namanya Taman Budaya Gerson Poyk. Tentu tak asing bukan dengan nama Gerson Poyk. Sastrawan yang berasal dari Pulau Rote.

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline