Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Indahnya Kebersamaan Antar Penulis Dalam Glamping Sastra Indonesia

Diperbarui: 9 Juli 2022   04:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Pada tanggal 2-3 Juli 2022 saya berkesempatan mengikuti Glamping Sastra Indonesia di Batu Raden, Purwokerto, Jawa Tengah.

Acara tersebut digagas oleh Nia Samsihono yang merupakan Ketua Umum Satupena DKI Jakarta sekaligus Ketua umum Glamping Sastra Indonesia.

Saya hadir bersama beberapa teman sebagai perwakilan dari Satupena DKI Jakarta. Di sana hadir juga Ketua Umum Satupena Daerah Istimewa Yogyakarta, Dhenok Kristianti. Ketua Umum Satupena Jawa Tengah, Gunoto Saparie serta pengurus Satupena dari berbagai daerah.

Acara yang berlangsung sejak Sabtu siang, 2 Juli hingga Minggu siang, 3 Juli 2022 menyuguhkan serangkaian acara menarik dan bermanfaat. Seperti bedah buku, pembacaan puisi dan diskusi terkait literasi.

Bersama Bapak Ahmad Tohari dan istri (dokpri)

Narasumber yang dihadirkan tidak main-main. Ada Bapak Ahmad Tohari sang pemilik Ronggeng Dukuh Paruk.  Ada Dr. Handrawan Nadesul, seorang dokter sekaligus penyair dan penulis Indonesia. Bapak Ganjar Harimansyah, Ketua Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Serta Erina Yatmasari, seorang dokter yang juga penyair asal Surabaya.

Sungguh pengalaman luar biasa bisa berkumpul dan menimba ilmu dari mereka. Juga dari peserta lain yang tak kalah kerennya. Menariknya lagi, acara tersebut digelar dengan sangat santai. Sehingga nyaris tanpa batas antara satu dengan lainnya.

Semua menyatu, berbaur dan bercengkrama dalam balutan rasa persaudaraan. Apalagi ketika mengikuti permainan dan games. Hanya keseruan dan kehangatan yang dirasakan. Tanpa memandang penulis senior atau junior, penulis ternama atau pemula.

Paling kanan ibu Syamsiah Ahmad Tohari (dok. Glamping Sastra Indonesia)

Didukung dengan keindahan alam Batu Raden, sejuknya hawa di lereng Gunung Slamet saat melakukan trekking. Semakin kuatlah rasa persaudaraan yang tercipta. Dua hari satu malam terasa kurang. Apalagi kalau sudah bertukar pikiran secara santai di meja makan.

Rasanya tak sabar untuk segera menghadiri acara yang sama di tahun berikutnya. Sebab masih belum tuntas kebersamaan yang tercipta di Batu Raden Adventure Forest. Semoga kita semua masih diberikan kesempatan untuk jumpa lagi dalam kegiatan yang sama. Semoga. (EP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline