Bagi para pejalan tentu sudah tidak asing mendengar nama Padang Panjang. Kota kecil yang menawan di Sumatera Barat.
Diapit oleh Gunung Merapi dan Gunung Singgalang serta letaknya yang di dataran tinggi, membuat Kota Padang Panjang memiliki suhu yang dingin. Oleh karenanya diberi julukan kota dingin.
Julukan lain dari Kota Padang Panjang adalah Kota Serambi Mekkah dan Mesir Van Andalas. Di kota ini ada tempat menarik yang tidak boleh dilewatkan begitu saja oleh para pencinta literasi. Yaitu Rumah Puisi Taufik Ismail.
Sebuah tempat yang indah dengan aneka bunga berwarna-warni di sekelilingnya. Ditunjang dengan hawa sejuk yang melingkupi sekitarnya. Sungguh Rumah Puisi Taufik Ismail tempat yang memikat hati untuk disinggahi.
Baik itu oleh para pencinta buku maupun mereka yang tidak senang membaca buku. Dari kejauhan tempatnya sudah menarik perhatian. Apalagi ketika sudah berada didalamnya. Begitulah yang saya rasakan saat melakukan perjalanan dari Kota Padang menuju Kota Bukittinggi.
Saya terpaku menatap sebuah tanda panah bertuliskan Rumah Puisi Taufik Ismail. Dari dalam kendaraan saya pandangi tempat tersebut lekat-lekat. Dalam hati ini langsung bergumam.
"Pokoknya saya harus ke sana."
Waktu itu hari sudah sore. Tujuan utama saya memang ke Kota Bukittinggi. Namun dari Bandara Minangkabau di Kota Padang, perjalanan saya melintasi Kota Padang Panjang. Nah, dari situlah saya mengetahui tentang Rumah Puisi Taufik Ismail.
Sebelumnya saya sama sekali tidak mengetahui tentang tempat tersebut.
Esok harinya setelah agenda di Kota Bukittinggi selesai. Saya sempatkan melipir ke Kota Padang Panjang dengan naik angkutan umum. Saya lupa nomor angkutan umumnya. Yang saya tahu hanya satu kali naik dan minta diturunkan di tepi jalan yang ada tulisan Rumah Puisi Taufik Ismail.
Lokasinya memang di tepi jalan. Jadi sudah terlihat dari kejauhan. Karena posisinya agak di atas. Maka jalanannya agak menanjak untuk mencari Rumah Puisi Taufik Ismail. Kanan kiri jalan ditumbuhi bunga-bunga aneka warna.
Beberapa langkah ke depan terdapat hiasan terbuat dari besi berisi quote dari para sastrawan terkemuka Indonesia. Seperti Ahmad Tohari, Ws Rendra dan lain-lain.