Selamat Hari Perawat Nasional. Setiap tanggal 17 Maret bangsa Indonesia memperingati Hari Perawat Nasional. Hal tersebut dicanangkan pada 17 Maret 1974. Sejak didirikannya Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Agar perawat memiliki organisasi profesi dan tidak kehilangan arah. Demikian tujuan dibentuknya PPNI. Perawat memang profesi yang cukup dibanggakan kala itu. Seharusnya sampai seterusnya.
Sebab untuk bisa menjadi seorang perawat tidaklah mudah. Harus mengikuti pendidikan khusus. Jadi tidak sembarangan atau asal saja.
Keberadaan perawat di rumah sakit sangat berarti sekali bagi seorang pasien. Terutama bagi pasien yang menjalani rawat inap tanpa ada yang menunggui. Segala keperluan si pasien dikerjakan oleh seorang perawat.
Tugas seorang perawat cukup berat juga. Tidak hanya mengecek kondisi pasien dan memberikan obat saja. Oleh karenanya jangan menganggap rendah pekerjaan perawat.
Selain harus memiliki keahlian, seorang perawat juga harus sabar dan tidak jijikan. Sabar dalam menghadapi pasien dengan segala macam karakter. Ada pasien yang kasar dan ada juga yang rewel.
Jika kemudian ada perawat yang dianggap tidak sabar menghadapi pasiennya. Harap dimaklumi. Bisa jadi si pasien yang menyebalkan sehingga membuat si perawat kesal.
Sebagai keluarga pasien pun jangan asal memarahi perawat. Kecuali memang ada kelalaian terkait tindakan medis. Intinya harus sama-sama melihat segala sesuatunya dengan kepala dingin.
Bicara perawat. Sesungguhnya kita ini adalah seorang perawat. Hanya saja tidak dibekali keahlian terkait medis. Namun untuk urusan merawat dan menjaga serta menunggui orang sakit, kita juaranya
Sejak melahirkan anak, seorang ibu merawat anak-anaknya. Ketika suami atau istri sakit, salah satu dari mereka akan saling merawat. Apabila orang tua kita sakit. Anak-anaknya pula yang merawat dan menjaganya.
Jadi meski tidak berprofesi sebagai pelawak. Sesungguhnya kita ini adalah perawat. Perawat bagi diri sendiri juga bagi keluarga.