Bagi pengguna media sosial Instagram tentu sudah tak asing dengan istilah nge-live. Kegiatan yang dilakukan secara live melalui Instagram. Baik itu bersifat pribadi atau untuk urusan pekerjaan.
IG livee atau live instagram sekarang ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Bahkan kebutuhan yang sifatnya komersial maupun non komersil.
Yang sifatnya komersil tentu saja berkaitan dengan usaha dagang atau pekerjaan. Tujuannya untuk mempromosikan usaha dagang atau barang yang dijual.
Yang sifatnya non komersil biasanya berupa sharing dari komunitas atau lembaga tertentu. Kalau sifatnya pribadi sih biasanya untuk seru-seruan. Atau sekadar berbagi cerita dan pengalaman.
Apapun niatnya, IG live sudah menjadi trend dan kebutuhan masyarakat zaman now. Tak terkecuali saya yang lahir di zaman old tapi masih diberi kesempatan untuk menikmati zaman now.
Sebagai pengguna Instagram, saya tak lepas juga dari kegiatan IG Live. Pertama kali diundang untuk live Instagram ketika saya meluncurkan karya berupa buku solo Ketika Srikandi Bersepeda dan Bersepeda ke Hatinya.
Adalah komunitas literasi Books4care yang mengundang saya untuk Bincang Literasi dengan mengupas buku saya tersebut. Jujur ketika mendapat undangan tersebut saya sempat bingung.
"Wah, mau ngomong apa nih? Macam mana rasanya? Soalnya belum pernah IG Live."
Pokoknya bingung mempersiapkan segala sesuatunya. Padahal saya pernah menggelar acara bedah buku dan menjadi pengisi acaranya. Tapi tidak sebingung ini? Mungkin karena medianya berbeda dan belum pernah.
Ketika tiba hari H untuk IG Live, sempat gugup juga. Khawatir sinyalnya tidak bersahabat sementara flyer acaranya sudah jauh-jauh hari di share. Kasihan yang sudah meluangkan waktu untuk menonton dan bergabung dengan IG Live kita.
Jadi rasa gugupnya lebih ke arah sana sih. Kalau lainnya tinggal menyesuaikan dengan si moderator. Apa yang ditanyakan maka itulah yang dibahas.