Belanja online di masa sekarang ini sudah bukan sesuatu yang aneh lagi. Orang yang tidak suka belanja online malah justru yang disebut aneh. Saya salah satunya. Di keluarga hanya saya yang tidak memiliki aplikasi online shop.
Belanja online sudah menjadi gaya hidup bahkan kebutuhan hidup. Meski begitu saya tetap saja tidak terlalu menyukai sistem belanja secara online. Rasanya kurang mantap kalau tidak melihat dan memilih secara langsung barang yang ingin dibeli.Belanja secara langsung saja terkadang merasa kecewa. Sewaktu melihat barangnya di toko terlihat bagus begitu tiba di rumah kurang bagus. Apalagi membeli secara online. Rasanya agak meragukan dan rawan penipuan serta bikin candu. Demikian menurut pendapatnya saya.
Ternyata memang benar lho. Belanja online itu bisa bikin candu. Hal tersebut berdasarkan pengalaman orang-orang di rumah. Adik saya yang perempuan hampir setiap hari belanja online.
Begitu juga dengan adik saya yang lelaki. Adik ipar apalagi. Ada saja yang dibeli. Saya sampai heran. Kalau saya tanya jawabannya enteng sekali.
"Mumpung murah Mba. Enggak pakai ongkir pula."
Adik satunya lucu lagi. Dia bilang kalau sehari tak membuka olshop rasanya ada yang kurang dalam hidupnya. Astaga. Sampai segitunya.
"Elo tuh kecanduan namanya," kata saya.
"Emang," sahutnya sambil terkekeh tanpa merasa berdosa.
Malah dengan entengnya dia menawari saya.
"Elo mau beli apaan? Pakai aplikasi ini (sambil menyebut aplikasi olshop) murah."
Begitulah. Kemudahan dan kemiringan harga yang ditawarkan olshop mampu membuai konsumen. Padahal tak jarang barang yang dibeli kualitas kurang bagus. Bahkan adik ipar pernah tertipu sampai jutaan rupiah. Begitu masih tidak kapok juga.