LDR tapi tak seperti LDR? Maksudnya gimana nih? Kenapa bisa begitu?
Long Distance Relationship (LDR) tak hanya terjadi saat pandemi seperti ini. Jauh sebelum adanya pandemi banyak pasangan yang menjalani hubungan secara LDR. Entah karena tuntutan pekerjaan atau faktor lain yang menyebabkan pasangan tersebut mesti LDR-an. Intinya terpisah jarak dan waktu.
Tentu tidak enak. Normalnya ketika sepasang insan menjalin hubungan maka bisa bersama-sama senantiasa. Menghabiskan waktu bersama, merajut mimpi bahkan menyelesaikan masalah bersama-sama. Namun jika kondisinya tak memungkinkan untuk senantiasa bersama. Mau bilang apa? Inilah takdir yang harus dijalani.
Takdir memang kejam. Tak mengenal perasaaan...
Apalagi terpisah jarak dan waktunya pas lagi sayang-sayangnya. Ambyar tenan. Ups.
Eits, jangan resah. Tak perlu galau apalagi melo. Yang LDR-an enggak cuma kita saja. Ada banyak pasangan yang juga mengalami hal sama. Termasuk saya.
"Tapi aku takut dia di sana kepincut orang lain."
Aish, kalau dasarnya dia setia. Tidak neko-neko apalagi sembrono, main-main dengan api asmara. Dijamin tidak akan terjadi hal-hal buruk seperti yang kita bayangkan. Semua tergantung bagaimana orangnya.
Tak perlu LDR-an. Yang sehari-harinya lengket kayak perangko alias tak terpisahkan bisa tergoda orang lain. Jadi bukan jaminan kebersamaan merekatkan hubungan. LDR pemicu bubarnya sebuah hubungan.
Asal tahu kiatnya. Meski LDR tapi tak seperti LDR. Apa sajakah kiat tersebut?