Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

[Nostalgia] Ada Cinta Monyet di Jajanan Terang Bulan Kampung

Diperbarui: 7 Februari 2021   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Banyak cara untuk mengenang masa kecil. Salah satunya dengan kuliner di tempat kita jajan waktu kecil. Biasanya di sekitar sekolahan. Terutama Sekolah Dasar. Namun sejak pandemi tak ada lagi sekolah tatap muka. Praktis tak ada pedagang yang berjualan di sekitar sekolah.

Suatu hari saya melihat pedagang kue terang bulan yang sedang mangkal di dekat lapangan. Ketika saya perhatikan dengan jelas ternyata tukang kue terang bulan zaman saya SD. Ya, ampun sudah lama sekali dan si bapak penjualnya masih ada.

Saya pun segera mendekat dan berniat membeli kue terang bulan tersebut. Meski awalnya sempat ragu. Dalam kondisi seperti ini jajan di tempat terbuka rasanya kok was-was. Namun didorong rasa tak percaya karena menjumpai jajanan masa kecil. Serta melihat dagangan pak tua yang nampak sepi. Akhirnya bismillah saja. Semoga tidak apa-apa. Saya pun segera menghampiri dagangannya.

"Pak, beli martabak manisnya lima saja ya?" 

Martabak manis adalah nama lain kue terang bulan. Dulu saya menyebutnya kue terang bulan. Namun kini orang lebih mengenalnya dengan nama martabak. Kalau yang rasanya manis disebut martabak manis. Kalau yang gurih namanya martabak telur.

Kembali ke pak tua pedagang kue terang bulan tadi. Sambil menunggu pesanan saya selesai. Saya ajak si pak tua ngobrol.

"Bapak kalau enggak salah yang biasa mangkal di SD Joglo ya?" tanya saya.

"Betul Neng. Saya mangkal di sana dari tahun 80-an. Dari sekolahannya masih jelek sampai sekarang udah bagus banget."

Berarti memang benar. Si pak tua ini langganan saya zaman kecil. Jajanan favorit saya dulu.

Dokpri

"Sekarang enggak mangkal lagi, Pak?" tanya saya lagi.

"Masih. Cuma kan sekarang belajarnya pada online. Jadinya enggak ada yang ke sekolah. Ya saya keliling kampung aja," sahut pak tua tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline