Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Sup Krim Ayam Baso Pelepas Rindu pada Bundo

Diperbarui: 4 Oktober 2020   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Sejatinya, seorang ibu adalah mereka yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkan kita.

Namun tidak semua perempuan ditakdirkan seperti itu. Meski demikian ada banyak cara bagaimana seorang perempuan menuangkan naluri keibuannya. 

Bisa dengan mengadopsi anak, menyayangi anak-anak kecil atau menganggap seseorang seperti anaknya sendiri.

Hal terakhir yang pernah saya rasakan ketika usia remaja. Seorang kerabat dekat menganggap saya seperti anak kandungnya sendiri. Ia merasa sreg dan cocok begitu berbincang-bincang dengan saya kala itu.

Ia yang tak memiliki anak hingga usia menjelang senja. Suami pun sudah tiada. Hanya ada sopir dan asisten rumah tangga yang tinggal bersamanya, merasa bahwa saya sosok seorang anak yang ia harapkan.

Meski tidak diasuh dan tinggal bersama, sebab saya memiliki orang tua yang lengkap. Namun beliau yang saya panggil bundo begitu perhatian pada saya. 

Jika saya sedang tidak sibuk, pasti diajaknya bepergian. Entah berbelanja, sekadar makan di mall atau mengunjungi suatu tempat. 

Pendek kata hubungan kami sudah seperti ibu dan anak. Beliau sangat hapal makanan kesukaan saya. Yaitu sup krim. 

Jika sedang makan di food court, sebelum saya memesannya, menu sup krim pasti sudah masuk daftar pesanan.

Ketika saya berkunjung ke rumahnya, sudah pasti dibuatkan sup krim. Sup krim buatan bundo lebih lengkap. Karena ada tambahan baso, ayam juga wortel. Pokoknya lebih nikmat.

Suatu ketika saat saya hendak ke Bukittinggi, beliau membuatkan sup krim untuk bekal diperjalanan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline