Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Jangan Ragu Mengenakan Batik, Batik Merupakan Busana Nasional "Selamat Hari Batik Nasional"

Diperbarui: 2 Oktober 2020   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Batik. Selembar kain dengan motif yang dibuat dan dipergunakan secara khusus.

Ya, penggunaan kain batik memang tidak sembarangan. Hanya kalangan tertentu atau di waktu-waktu tertentu.

Ada filosofi tertentu dalam pembuatan kain batik. Sehingga tidak asal saja mengenakannya. 

Begitu lekatnya pakem tersebut. Sehingga orang enggan mengenakan kain batik kecuali saat melaksanakan ritual pernikahan. Dulu.

Ya, dahulu memang seperti itu penggunaan kain batik. Ono wayahe kata orang Jawa. Maksudnya ada waktunya kapan kita bisa mengenakan kain batik 

Sebab memang kain batik itu istimewa. Tidak asal-asalan membuatnya. Butuh waktu berbulan-bulan. Bahkan ada ritual khusus yang dilakukan sebelum membuat kain batik. Dulu. Sekarang pun masih ada yang seperti itu.

Wajar jika harga selembar kain batik itu tidaklah murah. Tentu saja kain batik tulis yang lengkap dengan filosofinya. 

Oleh karenanya kain batik semacam ini perlu dilestarikan. Sebab tidak mudah pengerjaannya. 

Setelah batik diakui sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO. Banggalah kita sebagai bangsa pemilik warisan tersebut. Mari kita jaga dan lestarikan warisan budaya tersebut.

Caranya? Banyak. Salah satunya dengan membeli kain batik dan mengenakannya. Agar kelangsungan penggrajin batik pun terus berjalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline