Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Akibat Virus Corona, Jalan Raya Rasa Sirkuit

Diperbarui: 16 Maret 2020   05:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Picture by megapolitan.okezone

Pasca pemerintah mengumumkan penutupan beberapa tempat wisata sebagai upaya mengatasi virus corona. Lalu dilanjutkan dengan pengumuman meliburkan anak sekolah sampai 14 hari ke depan. Praktis aktivitas di luar rumah mulai terlihat sepi

Tak banyak orang berkegiatan di luar rumah. Paling hanya beberapa orang yang terlihat berada di jalanan. Barangkali ada urusan yang tidak bisa ditunda. Seperti halnya dengan saya.

Undangan acara launching sebuah marketplace sekaligus meliput kegiatan tersebut sudah saya setujui. Beberapa hari sebelum pengumuman pemerintah keluar. Ketika pengumuman pemerintah muncul, saya menanti kabar dari panitia pengundang. Apakah acara di cancel seperti event-event lain? Ataukah berjalan seperti jadwal yang tertera pada undangan?

Setelah lama menunggu tak ada kabar dari panitia, saya pun segera menanyakan kepastiannya. Ternyata acara tidak dicancel. Berjalan seperti tertera pada jadwal. Maka saya pun harus menjalankan kewajiban yang sudah disepakati.

Saya segera mengeluarkan si Betty. Kendaraan bermotor yang siap mengantar saya menuju lokasi acara di daerah Jakarta Barat. Dengan kekuatan penuh, saya segera memacu si Betty dari Tangerang ke Jakarta. Karena saya tidak ingin terlambat datang. Sebisa mungkin saya usahakan selalu on time jika datang ke sebuah acara.

Keluar dari rumah menuju jalan raya, saya sempat ragu melihat kondisi jalan. "Kok sepi sekali. Hanya satu atau dua kendaraan bermotor yang saya jumpai dalam sekian menit." Apa jangan-jangan ada pengumuman lain yang tidak saya dengar? Barangkali ada pengumuman larangan beroperasi bagi ojol atau bagi pengendara sepeda motor.

Namun saya terus saja memacu sepeda motor sampai tiba di jalan panjang untuk menuju jalan Daan Mogot. Namanya juga jalan panjang. Jadi jalan yang saya lalui lurus saja seperti jalan tak ada ujung. Kondisi jalan di sini pun sepi dan lengang. 

Saya pacu si Betty dengan kecepatan sedang. Sambil menengok ke arah belakang lewat kaca spion. Ternyata di belakang saya tak ada followernya. Alias tak terlihat ada kendaraan bermotor lain. Cukup lama kondisi seperti ini. Ketika terlihat satu kendaraan bermotor di belakang, tak lama kemudian sudah hilang lagi. Entah berbelok kemana. Mungkin hanya orang sekitar sana yang ada urusan keluar.

Dan hampir seperti itu perjalanan saya sampai mendekati tujuan. Bak rider motoGP yang melesat paling depan tak terkejar lawan. Sungguh, saya jadi merasa seperti mengendarai motor di lintasan sirkuit. Melaju sendirian tanpa lawan dan tanpa halangan.

Benar-benar hebat efek corona. Jalanan menjadi sepi dan lengang. Padahal akhir pekan loh. Di mana jalan-jalan yang saya lalui biasanya merupakan titik macet terparah. Dinikmati sajalah. Selalu ada berkah dibalik setiap musibah. Semoga kondisi seperti ini segera berlalu. Aktivitas kembali normal. Dan saya tak melaju sendirian di jalan.(EP) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline