Minggu, 18 Agustus 2019 Komunitas Pencinta Film Kompasiana atau KOMiK mengajak para pencinta film untuk Nobar (nonton bareng) film Bumi Manusia dan Perburuan secara bersamaan atau maraton.
Weh, siapa yang tidak tertarik? Secara film tersebut diangkat dari novel karya penulis besar Pramoedya Ananta Toer. Bukunya saja menjadi "perburuan." Apalagi setelah diangkat ke layar lebar.
Maka ajakan nobar ini ibarat kail berisi umpan yang dilempar ke kolam penuh ikan. Semua ingin mendapatkannya. Termasuk saya.
Dan saya merasa sangat beruntung sekali dimasukkan sebagai bagian dari kegiatan Nobar Maraton tersebut. Karena pada dasarnya saya penyuka film. Hampir semua jenis film saya suka. Mulai dari film animasi, film anak-anak, film horor sampai komedi. Bahkan film dokumenter pun saya suka.
Meski bukan maniak film tetapi beberapa film kerap masuk agenda wajib untuk ditonton. Seperti film Bumi Manusia dan Perburuan ini. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Inilah yang saya rasakan.
Jelajah Museum
Saat membaca run down acara, saya sempat terkesima. Ada jadwal jelajah museumnya? Wow, ini menarik. Bukan karena kebetulan saya pencinta sejarah. Tetapi karena ini yang mengadakan KOMiK. Komunitas Pencinta Film Kompasiana. Kalau dipikir, ngapain coba anak-anak film main ke museum? Nonton ya nonton aja?
Di sinilah menariknya. Bahwa benar menonton film adalah kegemaran para anggota KOMiK. Tetapi menyusuri sejarah bagian yang tidak dilupakan oleh mereka. Maka kata yang kemudian tercetus adalah salut.
Museum Perumusan Naskah Proklamasi atau biasa disingkat dengan nama MUNASPROK merupakan museum yang dijelajah bersama KOMiK. Ini entah kunjungan saya keberapa. Tetapi tiap kali berkunjung ke MUNASPROK selalu saja perasaan ini terharu manakala mendengar proses perjuangan para tokoh-tokoh bangsa dalam memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Betapa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia tidak mudah. Maka bersyukurlah kita yang terlahir dalam kondisi bangsa ini telah merdeka. Jangan menyia-nyiakan kemerdekaan yang telah diraih. Jaga dan cintai negeri ini dengan segenap jiwa raga kita. Jangan lengah apalagi sampai terlepas lagi. NKRI memang harga mati.