"Kalau sudah sama-sama cocok. Sudah saling cinta. Sudah sama-sama memiliki penghasilan. Mau nunggu apalagi? Segera saja menikah."
Begitu sebagian nasihat yang sering kita dengar. Tidak salah. Tetapi tidak selalu benar juga dalam prakteknya. Sebab berumah tangga bukan hanya hubungan sesaat. Melainkan seumur hidup.
Logikanya memang seperti itu. Jatuh cinta dengan seseorang dan bersambut, tentu inginnya berlanjut ke pelaminan. Menjadikan si dia pasangan hidup selamanya.
Cinta memang bisa menghantarkan kita ke altar pernikahan. Namun bukan jaminan bisa menjadi dayung untuk mengarungi biduk rumah tangga sampai finish.
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya perceraian yang terjadi. Padahal pasangan tersebut bukan dijodohkan. Melainkan pilihannya sendiri. Orang yang saling mencintai. Dan pasangan yang nyaris sempurna. Sama-sama "good looking" mapan dan terpelajar. Kurang apa coba?
Contoh jelasnya bisa kita lihat dari pasangan-pasangan selebritas. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Yang masih hangat yaitu kasus perceraian Song Hye Kyo dan Song Joong Ki. Bintang Korea yang dijuluki Song Song Couple oleh para penggemarnya.
Kurang apa coba? Sama-sama cakep. Sama-sama terkenal. Sama-sama banyak uang. Secara bintang top. Dan tentunya sama-sama saling mencintai. Para fansnya pun sama-sama senang. Pendek kata sempurnalah.
Ternyata cinta, rupa, harta dan popularitas hanya bisa membawa mereka ke altar pernikahan. Namun tak mampu menjadi dayung bagi mereka dalam mengarungi bahtera rumah tangga hingga akhir hayat.
Hanya satu setengah tahun mereka bertahan hidup bersama dalam sebuah ikatan pernikahan. Setelahnya mereka memilih untuk bercerai. Apa yang kurang coba dari pasangan ini? Dan apalagi yang mau mereka cari? Rasanya semua yang didamba oleh setiap orang ada pada mereka.
Berdasarkan pengalaman orang-orang yang hubungan pernikahannya berumur panjang. Bahkan hingga nini-nini dan aki-aki. Cinta bukan syarat mutlak untuk bisa langgeng dalam membina kehidupan berumah tangga. Niat, itu yang utama.