Perburuan belum usai. Dari 73 buah gapura yang ditargetkan, sampai hari ini baru 34 buah gapura yang saya temui. Masih setengahnya lagi. Maka perjalanan pun harus dilanjutkan. Seperti apapun kondisinya.
Kali ini saya menyusuri wilayah perbatasan Tangerang dengan Jakarta Selatan. Tepatnya sekitar daerah Petukangan Utara sampai Kostrad. Lalu kembali pulang dengan melintasi daerah Jakarta Barat.
Karena posisi tempat tinggal saya berbatasan dengan wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Jadi lintas terdekatnya ke arah sana. Untuk batas wilayah Tangerang Selatan belum dicoba. Setelah menuntaskan dua wilayah berikutnya baru direncanakan ke arah sana.
Sepanjang jalan yang dilalui dari arah Tangerang menuju Jakarta, tak banyak gapura yang dijumpai. Memang booming menghias gapura saat hari kemerdekaan Indonesia tidak seperti dulu. Ketika saya masih kecil, sekitar era 90-an.
Tapi di sinilah tantangannya. Sebab selama perjalanan ini mata harus jeli melihat sekeliling. Mulai dari jalan utama sampai gang-gang di perkampungan warga harus dilalui demi pencapaian target.
Tantangan lainnya, kondisi gang yang cukup ramai. Jadi harus menunggu sepi dulu dari lalu lalang kendaraan baru bisa mengambil gambar. Belum lagi rasa keingintahuan warga yang melintas membuat mereka berhenti dan memperhatikan proses pemotretan ini. Duh, jadi malu. Saya kan bukan model...
Tak apalah menahan malu sebentar. Dibandingkan dengan perjuangan para pahlawan, apa yang saya lakukan tak seberapa berat. Mereka para pahlawan menahan sakit bahkan meregang nyawa demi bisa mengibarkan sang merah putih di Bumi Pertiwi. Jadi harus tetap semangat.
Banyak cara dalam menyemarakkan kemerdekaan Indonesia. Para pesepeda lain biasanya dengan mengadakan perjalanan atau touring ke tempat bersejarah. Atau tempat lain yang telah disepakati. Seperti yang pernah saya temui, ada rombongan pesepeda dari Jakarta yang mengadakan gowes bareng ke Rengasdengklok, Karawang. Seru dan menarik juga. Tapi saya tak tertarik. Saya lebih memilih cara saya sendiri. Dan inilah cara saya.
Saya tantang diri ini untuk mencari 73 gapura yang dilalui sepanjang saya bersepeda. Tentu saja sambil berpose di depan gapura berikut sepeda yang saya kendarai. Kalau hanya memotret gapuranya saja sih mudah saja. Tapi harus dengan saya dan si sepeda. Ini tantangan tersendiri.
Karena kesibukan dan adanya kegiatan yang tak terduga. Niat awal melakukan hal ini selama bulan Agustus, baru bisa direalisasikan pada tanggal 14 Agustus 2018. Wah, sudah terlalu banyak hari yang dilewatkan. Mampukah saya mencapai 73 gapura hingga akhir bulan Agustus ini? Nantikan cerita saya selanjutnya. (Denik)
Bersambung