Lihat ke Halaman Asli

Erni Purwitosari

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Film "Rocker Balik Kampung" dalam Kaca Mata Saya, Bagaimana dengan Anda?

Diperbarui: 17 Juli 2018   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: facebook.com/rockerbalikkampung

Film merupakan salah satu media yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral kepada masyarakat. Secara audio visual tentunya. Oleh karenanya antara gambar, cerita dan para pemainnya haruslah saling mendukung. Sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa ditangkap dan dicerna dengan baik.

Salah satu film nasional yang sarat pesan moral baru saja dirilis pada 12 Juli 2018 yang lalu. Film drama bernuansa komedi tersebut berjudul Rocker Balik Kampung. Besutan sutradara Uli Rahman yang juga bertindak sebagai penulis cerita, bersama Getar Jagatraya. Saya berkesempatan menonton film ini bersama dengan teman-teman Sahabat Budaya Indonesia.

Secara ide dan latar, film ini sangatlah menarik. Menghadirkan cerita yang tak biasa. Dengan latar alam pedesaan yang belum banyak terekspos alias tidak mainstream. Didukung dengan akting para pemainnya yang begitu natural. Ada Winki Wiryawan, Maryam Supraba, Iang Darmawan, Bisma Karisma, dan Budi Dalto.

Dibuka dengan suasana kediaman seorang rocker di daerah Bandung. Film ini berkisah tentang seorang pemuda bernama Joe Santani (Winki Wiryawan) yang seorang rocker dari grup band ternama. Anak dari almarhum kepala adat di sebuah kampung. 

Musik rock yang ia mainkan dan gandrungi saat di kampung, membuatnya terusir dari kampung tersebut. Karena dianggap menyalahi aturan adat. Apalagi dengan penampilannya yang bak seorang rocker.

Terusir dari kampung tak membuatnya terpuruk. Ia buktikan bahwa pilihannya tak salah. Ia berhasil menjadi seorang rocker hebat sekaligus lulus sebagai seorang sarjana teknik. Pada suatu ketika kondisinya di dalam band sedang labil. 

Sehingga mempengaruhi performanya sebagai seorang vokalis. Teman-teman menyarankan agar ia refreshing dulu kemana gitu. Pucuk di cinta ulam pun tiba. Mang Ujang (Iang Darmawan) abdi dalem di kampungnya datang. Ia meminta Joe untuk secepatnya balik ke kampung atas perintah kepala adat.

Dalam kondisi seperti itu Joe akhirnya mau kembali ke kampung untuk refreshing. Ia disambut oleh kepala adat, Abah Rahman dengan suka cita. Joe juga bertemu kembali dengan Andini (Maryam Supraba) perempuannya saat di kampung dulu. Yang ternyata telah memiliki anak lelaki bernama Gani (Bisma Kharisma).  Ia juga diajak mengunjungi makam almarhum orang tuanya oleh Abah Rahman. 

Di sana Abah Rahman sekaligus memberikan amanat dari almarhum ayah Joe yang telah lama disimpannya. Amanat yang berisi pesan bagi Joe untuk melanjutkan tapuk kepimpinan di sana. Artinya ia diharapkan menjadi kepala adat menggantikan Abah Rahman yang sudah sakit-sakitan.

Tentu saja Joe menolak. Merasa tidak pantas. Jadi ia tidak menerima wasiat itu. Tapi beberapa peristiwa terjadi di sana. Mulai dari kelangkaan minyak tanah yang merupakan sumber kehidupan warga kampung tersebut. Sampai kekaguman Gani kepadanya yang kemudian mengejar-ngejar dirinya untuk mau mengajari membuat lagu bernuansa rock.

Awalnya semua hal tersebut ditepiskannya. Ia hanya ingin refreshing selama di kampung. Tidak mau terlibat urusan lain. Tapi panggilan jiwa sebagai anak kepala adat dan juga seorang rocker. Tak sanggup membuatnya hanya berpangku tangan saja. Dengan ilmu yang dimiliki akhirnya Joe berinisiatif membuat turbin sebagai sumber listrik bagi warga kampung. Ia pun bersedia mengajarkan Gani musik rock.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline