(Intisari Khutbah Jumat di Masjid Jami' Kassiti - Perum. BTS, 24 Agustus 2024)
Ma'asyirol Muslimin RohimakumuLloh.
Mari kita bersama-sama senantiasa meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah Swt, dengan cara melaksanakan semua perintah Allah dengan ikhlas dan menghindari segala larangan-Nya dengan sabar.
Hadirin, Jamaah Jumat RohimakumuLloh.
AlhamduliLlaah, Agustus ini 79 tahun sudah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya: merdeka dari belenggu kaum penjajah. Kemerdekaan adalah salah satu nikmat dari Allah yang harus disyukuri dengan benar. Bersyukur, karena tanpa kemerdekaan, ibadah tidak tenang, bersekolah tidak tenang, bekerja tidak tenang, melakukan apapun tidak tenang.
Bagi yang tidak mengalami suasana penjajahan fisik di masa silam, tentu gambaran ketidaktenangan selama masa revolusi tersebut sukar dirasakan. Untuk bisa merasakannya, coba saksikan suasana perjuangan bangsa Palestina melawan agresor militer Israel di TV. Yakin, kita akan merasakan betapa kemerdekaan yang kita nikmati ini adalah sebuah karunia Allah yang sangat mahal, dan oleh karenanya harus disyukuri dengan benar.
Ma'asyirol Muslimin RohimakumuLloh.
Pertanyaannya, bagaimana mensyukuri nikmat kemerdekaan ini dengan benar?
Bersyukur secara benar itu, selain dilakukan: 1. dengan hati, dengan cara menyadari bahwa nikmat kemerdekaan yang diperoleh itu "...Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh keinginan yang luhur"; 2. dengan lisan, dengan cara mengucapkan "AlhamduliLlah..."; juga 3. harus ditunjukkan dengan perbuatan, dengan cara mengisi kemerdekaan ini dengan aksi-aksi positif yang nyata, sesuai peran/profesi kita masing-masing.
Hal tersebut pernah Allah SWT perintahkan kepada Nabi Daud as, sebagaimana terrekam dalam QS. As-Saba: 13,