Himpunan Mahasiswa Matematika Universitas Pamulang (Himatika-Unpam) menggelar webinar kepenulisan dengan judul "Trik Menulis dan Menerbitkan Artikel Ilmiah dan Populer di Media Massa" pada Minggu (7/8/2022). Narasumber acara ini adalah Deni Darmawan dan Selly Septiani. Melalui acara ini diharapkan mahasiswa mempunyai motivasi menulis artikel ilmiah dan populer.
Deni Darmawan, sebagai narasumber pada webinar ini menjelaskan kenapa harus menulis artikel. "Setiap kita mempunyai ide dan gagasan, jangan dipendam saja, tapi tulisakan ide kita dalam bentuk tulisan dan dikirim ke media massa. Mahasiswa sebagai kaum intelek dan terpelajar, bisa memberikan solusi terhadap permasalahan dan fenomena di masyarakat.
Menulis sebagai wadah untuk bersuara dan mengekspresikan diri, dan eksistensi di masyarakat," ujar Deni yang baru saja menerbitkan buku yang berjudul "Kreativitas Menulis Kaum Rebahan".
Artikel populer itu banyak macamnya, ada reportase/berita, feature, opini, kolom dan essai. "Artikel populer yang sering dimuat di media massa adalah artikel opini. Untuk bisa menulis artikel opini, maka ada empat hal yang perlu diperhatikan. Langkah pertama, sebelum menulis. Langkah kedua, menulis. Langkah ketiga, penyunting dan ke-empat menerbitkan," ujar Deni yang juga founder Komunitas Belajar Menulis (Kombis).
Langkah pertama meliputi mencari ide, gagasan, menentukan topik, mempelajari target media, membuat kerangka tulisan (outline) dan persiapan menulis. "Ide bisa kita dapatkan dari mana saja, dari membaca, mendengar, menonton, ngobrol, pengamatan, pengalaman dan pendapat. Sesuaikan dengan topik yang kita kuasai. Cari sudut pandang yang berbeda. Pelajari target media yang akan kita kirim seperti bahasa, syarat dan ketentuannya. Buat kerangka tulisan atau outline agar bisa fokus menulis," Deni yang juga mengampu matakuliah penulisan kreatif.
Langkah ke-dua, lanjut Deni, yaitu menulis. "Buat judul yang menarik, buat lead yang memikat dan ide utama ada di lead sebagai paragraf pertama. Menulis batang tubuh dengan menjabarkan dan menurunkan ide utama yang ada di lead. Cantumkan referensi atau teori hanya sekedarnya saja, cukup dua saja. Jangan terlalu banyak kutipan/referensi. Terakhir, buat paragraf penutup yang berkesan berupa kesimpulan ide utama, solusi, motivasi dan kutipan dari tokoh," ungkap Deni yang juga pernah mendapat hibah penelitin modersi beragama dari Kemenag RI tahun 2021
Setelah tulisan jadi, maka lakukan langkah ke-tiga yaitu penyuntingan. "Baca secara keseluruhan, cek kembali ide utama, alur, kelogisan, fakta, angka, nama tokoh, struktur kalimat, tanda baca, dan ejaan. Jika sudah yakin, maka langkah selanjutnya pengiriman naskah," terang Deni yang sudah menulis puluhan artikel opini di media massa.
Langkah terakhir yaitu pengiriman. Ada hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini. "Setelah mempelajari target media, maka perhatikan ketentuan dan syarat dalam menulis artikel opini. Mulai dari jumlah kata, alamat surel, foto penulis, profil penulis dan naskah dalam format word. Ada juga media yang sudah menyiapkan akun bagi penulis, jadi hanya daftar saja melalui email. Jadi tidak perlu kirim email lagi. Cukup menulis di website akun penulis," ungkap Deni yang juga penulis reportase keagamaan di Universitas Pamulang.
Dengan empat langkah tersebut, maka seiring waktu akan terbisa menulis artikel populer. Agar tulisan dilirik oleh redaktur, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. "Artikel yang memikat hari redaktur dilihat dari topiknya, aktual, relevan dan isu yang hangat di masyarakat. Substansi menyangkut kepentingan umum. Ada hal baru dan uraiannya membuka pemahaman, pemaknaan baru," ujar Deni yang pernah menjadi editor buku antologi Kombis.