Lihat ke Halaman Asli

Deni Darmawan

Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan - silahkan berkunjung ke www.denidarmawan.id

Menulislah Sebelum Namamu Ditulis di Batu Nisan

Diperbarui: 21 Juni 2020   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh : Deni Darmawan

Pada dasarnya, manusia diberikan banyak keterampilan. Tergantung, bagaimana kita mengasah dan melatih agar keterampilan itu semakin hari semakin baik. Potensi yang diberikan Tuhan agar menjadi keterampilan/kemampuan/skill memang perlu usaha, seperti menggali terus-menerus hingga kita semakin mahir dan terampil.

Potensi manusia yang sangat mendasar adalah keterampilan membaca dan menulis. Keterampilan membaca dan menulis merupakan perintah Allah Swt. Jika kita sadari, dari sekolah taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA hingga kuliah, kita terus menggali potensi dan keterampilan tersebut. Hal paling mendasar adalah keterampilan membaca dan menulis.

Perintah membaca(96/1-5) dan menulis merupakan perintah  Allah yang tersurat dalam Al-Quran. (2/282/ dan 68/1). Bahkan ayat terpanjang dalam Al-Quran surat 2 ayat 282 bukan hanya sebatas menulis secara akutansi dan administrasi saja, namun aktivitas lain semuanya perlu ditulis, apalagi ilmu harus diikiat dengan menuliskannya. 

Namun, kemalasan dan mental kita yang kadang menutup potensi itu. Kita perlu kembali merekonstruksi mental dan motivasi kita agar terus menggali dan banyak latihan agar membaca dan menulis menjadi sebuah keterampilan. Imam Malik bisa menyusun tulisannya yang terhimpun dalam kitabnya al-Muwaththa', bukan karena bakatnya menulisnya, tapi karena Allah mengajarkannya dan di perintahkan untuk menuliskannya.

Bahkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan, "Ikatlah ilmu dengan tulisan" sebagaimana kamu berburu dan mengikat hasil buruanmu. Manusia punya sifat lupa, namun tulisannya bisa mengingatkannya kembali. Me-freshkan kembali otak untuk berfikir dalam merangkai kata dan meningkatkan konsentrasi ditengah rasa ngantuk yang menyerang.

Mulai saat ini, menulislah. Tulisan yang kreatif, dimulai dari ide, gagasan dari apa yang dibaca dan dilihat. Tulisan merupakan output dari sebuah proses membaca, berfikir dan merenung. Allah memberikan potensi ini, agar kita terus menggali dan latihan terus menerus.

Berapa banyak ulama yang tidak pernah mengenyam diperguruan tinggi tapi mampu menghasilkan karya tulisan hingga ratusan kitab dan buku. Mereka hidup dengan karyanya, walaupun sudah lama meninggal. Kita bisa mengenal mereka dengan membaca karya-karyanya. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Menulislan sebelum namamu ditulis di batu nisan.

Tulisan ini saya sampaikan saat acara Masa Orientasi Duta Zakat (Moduz). Sabtu-Minggu (5-6/10/2019) di Villa H. Darsono Sawangan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline