Angan – angan sang pembaharu perempuan
Pinggiran bekerja sebagai buruh di tanah sendiri sungguh malang
Menjadi buruh orang – orang Belanda
Kala fajar mulai tersenyum
Mereka telah menjelma menjadi sekumpulan burung
Burung yang kala pagi datang ia akan pergi
Mencari secerca makanan
Namun, perempuan desa terbelakang
Jauh lebih sengsara
Mereka melakukan semua pekerjaan rumah tanggga menjadi buruh tani
Menanam bibit memanen hasil yang ia tanam sendiri
Hasil yang begitu melimpah
Namun ia tak diperbolehkan sekolah
Tak bisa merasakan bangku pendidikan
Semua akibat prinsip zaman purbakala ditambah peraturan orang Belanda yang angkuh
Beribu – ribu perempuan malang muncul sosok yang bagai bulan purnama
Meski ia lahir di istana indah
Ia tak serakah, ia prihatin rakyat rendah terutama perempuan – perempuan kelas bawah
Dendam dan sakit hati serta pengalaman pahit yang ia rasakan
Telah mampu membawanya memasuki udara pembaharuan kartini
Ia runtuhkan semua perbedaan
Ia terjang semua prinsip – prinsip yang telah dibangun
Bulan purnama muncul
Sekarang perempuan – perempuan mulai terbang di udara pembangunan
Siap bergema di ruang – ruang hampa
Berperang di medan pembaharuan
Inilah Hasil Karya Peserta Event Puisi Kartini http://www.kompasiana.com/androgini
Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community https://www.facebook.com/groups/175201439229892/?fref=ts
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H