Lihat ke Halaman Asli

Deni Ainur Rokhim

Mahasiswa/Researcher

[ Puisi Kartini ] Cahaya Purnama Kartini

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angan – angan sang pembaharu perempuan

Pinggiran bekerja sebagai buruh di tanah sendiri sungguh malang

Menjadi buruh orang – orang Belanda

Kala fajar mulai tersenyum

Mereka telah menjelma menjadi sekumpulan burung

Burung yang kala pagi datang ia akan pergi

Mencari secerca makanan

Namun, perempuan desa terbelakang

Jauh lebih sengsara

Mereka melakukan semua pekerjaan rumah tanggga menjadi buruh tani

Menanam bibit memanen hasil yang ia tanam sendiri

Hasil yang begitu melimpah

Namun ia tak diperbolehkan sekolah

Tak bisa merasakan bangku pendidikan

Semua akibat prinsip zaman purbakala ditambah peraturan orang Belanda yang angkuh

Beribu – ribu perempuan malang muncul sosok yang bagai bulan purnama

Meski ia lahir di istana indah

Ia tak serakah, ia prihatin rakyat rendah terutama perempuan – perempuan kelas bawah

Dendam dan sakit hati serta pengalaman pahit yang ia rasakan

Telah mampu membawanya memasuki udara pembaharuan kartini

Ia runtuhkan semua perbedaan

Ia terjang semua prinsip – prinsip yang telah dibangun

Bulan purnama muncul

Sekarang perempuan – perempuan mulai terbang di udara pembangunan

Siap bergema di ruang – ruang hampa

Berperang di medan pembaharuan

Inilah Hasil Karya Peserta Event Puisi Kartini http://www.kompasiana.com/androgini

Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community https://www.facebook.com/groups/175201439229892/?fref=ts

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline