Pahlawan Kacang Goreng
(A. Deni Saputra)
Sinar laser itu memporakporandakan gedung-gedung tinggi, Naruto belum tampak di tengah-tengah teriakan histeris warga. Monster berkepala dino terus menghantam bangunan. Polisi tak kuasa untuk memberhentikannya.
"Ke mana si Naruto? Kok belum muncul juga?" Gatot Kaca berusaha menghentikan serangan monster dengan tembakan panahnya.
Sizuka berlari terengah-engah menghampiri Gatot Kaca.
"Naruto kehabisan energi. Persediaan kacang goreng telah habis."
Monster tertawa ketika mendengar perkataan Sizuka. Ia seolah sudah memenangkan peperangan ini. Gedung-gedung sudah merata dengan tanah. Asap membumbung dari puing-puing bangunan itu. Sementara orang-orang terus berlarian mencari tempat persembunyian.
"Sizuka, di mana Naruto sekarang?" Seorang perempuan paruh baya dengan tas hitamnya dengan raut muka penuh kecemasan mengahampiri Sizuka.
"Dia ada di lapangan sekolah," jawab Sizuka.
"Baik, saya akan ke sana. Saya sudah membawa kacang gorengnya." Lanjut perempuan itu dengan menunjukkan tas hitam yang dibawanya.
"Biar saya saja, Bu. Ibu cari tempat aman lagi."