Lihat ke Halaman Asli

Deni Saputra

Seorang Guru dan Penggiat Literasi

Dunia Menulis: Daya Tarik "Konflik" dalam Cerita Fiksi

Diperbarui: 4 Februari 2022   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dunia Menulis; Daya Tarik 'Konflik' dalam Cerita Fiksi

Apakah Anda suka menulis cerita fiksi? Ataukah Anda termasuk orang yang memiliki hobi membaca cerita fiksi? Nah, pastinya Anda tertarik jika cerita tersebut sudah mulai memunculkan konflik ceritanya kan? Yuks kita perhatikan apa yang dimaksud dengan konflik itu sendiri. Dalam dunia sastra, konflik termasuk ke dalam unsur cerita, salah satunya sebagai alur cerita atau jalan cerita. Konflik tersebut merupakan sebuah permasalahan, ketegangan, atau pertentangan di dalam cerita fiksi. Konflik tersebut dapat muncul melalui pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh atau pertentangan antara dua tokoh dalam cerita, dan sebagainya

Dalam menulis cerita, yang paling berperan penting dalam isinya adalah konflik. Mengapa? Konflik sebagai daya tarik ketika kita membaca cerita fiksi. Rasa atau feel dalam cerita akan terbawa oleh pembaca.

Secara umum, konflik ada dua jenis; konflik internal dan konflik eksternal. Konflik internal merupakan pertentangan yang terdapat dari dalam diri si tokoh sendiri; permasalahan batin. Si tokoh tanpa bersinggungan dengan tokoh lain sudah memiliki permasalahan tersendiri. Sementara konflik eksternal dapat dikatakan sebagai pertentangan yang muncul dan dipengaruhi dari luar, atau dari tokoh lain.

Bagaimana cara membuat konflik yang baik? Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.

1. Tentukan Sumber Konflik

Dalam menulis sebuah cerita dpasitikan penulis sudah mengetahui konflik terlebih dahulu karena menyangkut dalam tema cerita. Sebelum menulis konflik cerita, tentukan dulu sumber dari konflik itu sendiri. Apakah tokoh utama mengalami permasalahan ekonomi, atau konflik sosial, dan lain sebagainya. Hal ini akan berpengaruh terhadap jalan ceritanya.

2. Konflik Detail

Konflik cerita menjadi hal vital dalam feel cerita, baik dari tokoh ataupun jalan ceritanya. Setelah memikirkan sumber konflik, masukkan konflik lebih detail. Penggambaran konflik harus dijabarkan secara detail agar pembaca merasa puas dengan isi ceritanya. Pembaca akan masuk ke dalam feel cerita dan merasakan konflik yang terjadi.

3. Konflik Lebih Pribadi

Hal ini berkaitan dengan pertentangan diri. Bila mengandalkan konflik internal, sebaiknya akibatkan konflik untuk urusan pribadi agar feeling cerita lebih kuat lagi. Permasalahan dari diri akan membawa pembaca menjadi tokoh dalam cerita tersebut. Hal ini yang diinginkan setiap pembaca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline