Lihat ke Halaman Asli

Deni Saputra

Seorang Guru dan Penggiat Literasi

Bahasa: Menemukan Kesalahan Paragraf dalam Dunia Menulis

Diperbarui: 26 Januari 2022   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa: Menemukan Kesalahan Paragraf dalam Dunia Menulis

Kesalahan penyusunan paragraf terjadi karena adanya penyimpangan: 1) kesatupaduan (kohesif) yang terdiri dari konjungsi, repetisi, elipsis, kata ganti, dan parelisme; 2) ketautan (koherensi); 3) kejelasan; dan 4) keringkasan. Berikut ini deskripsi data mengenai kesalahan penyusunan paragraf setiap karangan.

Kesalahan Kesatupaduan

Kesalahan kesatupaduan adalah penyimpangan ketidakpaduan antara kalimat topik dengan kalimat penunjang dalam paragraf. Kesalahan ini terdiri dari kesalahan konjungsi, repetisi, elipsis, kata ganti, dan paralelisme. Berikut ini kesalahan kesatupaduan dalam paragraf yang tidak tepat dalam penggunaan konjungsi, repetisi, elipsis, penggunaan kata ganti, dan paralelisme.

Kesalahan konjungsi

Kesalahan konjungsi adalah ketidaktepatan penggunaan penanda hubung antar kata dengan kata, klausa dengan klausa, paragraf dengan paragraf dalam wacana. Contoh:

Paragraf:

Pada malam hari hujan turun sangat deras sekali. Karena begitu derasnya sampai pagi hari pun hujan belum juga reda. Dan akhirnya air hujan menggenangi rumah penduduk. Dan akibatnya datanglah banjir yang sangat besar melanda masyarakat setempat. Dan akhirnya banyak sekali masyarakat yang kebingungan mencari tempat pengungsian.

Analisis:

Kesalahan penggunaan konjungsi terdapat pada kalimat 2, 3, 4 yaitu karena (merupakan konjungsi intrakalimat yang menyatakan sebab), dan (merupakan konjungsi intrakalimat yang menyatakan tambahan). Maka konjungsi yang tepat digunakan pada kalimat 2 yaitu kata sampai (merupakan konjungsi yang menyatakan waktu). Kalimat 3 dan 4, konjungsi dan dihilangkan karena konjungsi tidak dapat diletakkan di awal kalimat.

Seharusnya:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline