Lihat ke Halaman Asli

Deni Saputra

Seorang Guru dan Penggiat Literasi

Catatan Diri: Aku Bukan Spiderman

Diperbarui: 15 Januari 2022   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Catatan Diri: Aku Bukan Spiderman

 Di penghujung tahun kemarin dunia perfilman diramaikan dengan film Spiderman: No Way Home, menceritakan banyak hal. Salah satu yang diceritakan adalah kebaikan tidak selamanya membawa tawa, ketika selama ini orang menganggap bahwa Spiderman merupakan seorang pahlawan dalam menumpaskan kejahatan, namun orang melihat dari sudut pandang lain bahwa setiap kebaikan yang dilakukan membuat lingkungan sekitar menjadi hancur. 

Identitas diri Spiderman yang terkuak telah menyudutkan dirinya sehingga orang-orang beranggapan bahwa Spiderman membawa bencana sehinggan ia pun dituntut hukum. 

Dari alur film Spiderman tersebut dapat kita ambil hikmahnya adalah sebagai manusia yang berbuat kebaikan tidak perlu identitas diri diumbar, tidak semua kebaikan yang kita lakukan dilihat dari sudut pandang yang sama. Untuk itu kebaikan yang kita lakukan sebagai sebuah kewajiban yang harus dilakukan, dari hal sekecil apapun.

Hal yang kedua alur yang digambarkan dalam film tersebut adalah mencari cara bagaimana membuat orang-orang melupakan diri identitas Spiderman. Orang-orang akan melupakan diri kita dalam hal kebaikan, jika yang dilihat adalah keburukan, orang-orang akan terus mengingat kita. Sama halnya dengan sosok Spiderman, yang mana ia sebagai pahlawan memiliki tugas menumpas kejahatan dan menebar kebaikan. 

Namun, kesalahan kecil membuat orang-orang melupakan kebaikan-kebaikannya tersebut. Sebagai manusia biasa, jika berbuat baik dalam hal sekecil apapun, jangan berharap pujian atau mendapatkan pamrih. Akan tetapi, melakukan kebaikan untuk berharap ridha Tuhan atau agar lingkungan aman dan damai.

Waktu tidak akan pernah menyajikan masa lalu dan berputar kembali ke belakang. Hidup di dunia ini akan terus melaju hingga berujung pada kematian. 

Sebagai manusia, kita harus menghindari rasa 'penyesalan'. Ketika kita melakukan sesuatu, sebisa mungkin memikirkan risiko atau dampak yang akan terjadi sehingga tidak muncul yang namanya penyesalan. Kehidupan di dunia ini hanya sementara, namun kita tidak mengetahui kehidupan makhluk dari semesta atau dunia lain. 

Dalam film Spiderman diceritakan bahwa setelah membanca mantra, terbukalah lintas semesta atau kehadiran pihak-pihak dari semesta lain. Artinya, hal yang tidak mungkin kita mengubah  takdir, mengembalikan masa lalu, atau membuka diri dengan semesta lain. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang diutus sebagai penghuni alam ini.

Cerita fiksi dalam film Spiderman: No Way Home dapat memunculkan moral yang bisa kita implikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aku pun setelah menonton film tersebut berintropekso diri, mengevaluasi mengenai sikap dan hal apa mengenai kebaikan. Bahwasanya manusia tidak luput dari kesalahan, namun meminimalisir kesalah agar tidak merusak alur kehidupan nyata kita. 

Menjadi orang baik sebenarnya mudah. Memang kita bukanlah Spiderman yang melawan penjahat-penjahat yang merusak moral atau benda di dunia, akan tetapi kebaikan sekecil apapun yang kita lakukan pasti akan bermanfaat untuk diri sendiri ataupun orang sekitar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline