Hobi: Membaca, Kewajiban atau Kesenangan?
Sebuah hobi merupakan kebiasaan yang membuat hati ini senang jika melakukannya. Kesenangan saya sendiri adalah melakukan tantangan. Akan tetapi dalam keseharian saya memiliki minat terhadap membaca. Bukan sekadar kebutuhan sebagai seorang guru, akan tetapi membaca sebagai kebutuhan dalam hidup. Dari dalam kemauan diri sendiri, minta membaca harus ditumbuhkan agar menjadi sebuah hobi yang menyenangkan. Era digital memudahkan saya untuk meningkatkan minat membaca.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993: 144), minat didefinisikan sebagai "kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan". Minat dalam hal ini sebagai wujud dorongan dari dalam diri seseorang untuk mencapai apa yang dinginkannya. Pada dasarnya minat merupakan bentuk perhatian yang besar terhadap sesuatu yang berada di luar diri seseorang. Semakin kuat perhatian tersebut, semakin besar minat itu. Selain itu, minat merupakan kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar. Sementara Hilgard seperti yang dikutip oleh Slameto (2003: 157) memberi rumusan tentang minat sebagai interest is persisting tendency to pay attention to enjoy some activity or content (minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa keinginan). Jadi, sebuah gairah atau keinginan dalam hati yang disertai dengan mengenang suatu keinginan dapat dikatakan sebuah minat. Minat terbentuk karena kapasitas mengenang sesuatu di luar diri yang lebih intens.
Minat berbeda dengan kesenangan. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan. Bila mereka melihat sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Hal ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang. Sebaliknya, kesenangan hanya merupakan minat yang sementara.
Elisabet Hurlock (1990: 144) mengatakan bahwa:
Selama kesenangan itu ada, mungkin intensitas dan motivasi yang menyertainya sama tinggi dengan minat. Namun, kesenangan segera mulai berkurang karena kegiatan yang menimbulkan hanya memberi kepuasan sementara.
Pada semua umur minat memainkan peran dalam kehidupan seseorang dan mempunyai pengaruh besar atas perilaku dan sikap. Secara tak langsung rasa minat didasarkan pada rasa senang. Hal ini senada dengan pendapat Edward B. Green (1982: 550) bahwa minat adalah rasa senang atau tidak senang terhadap suatu hal, seseorang dapat dikatakan berminat jika ia menyenangi hal tersebut. Namun, jika ia tidak senang, dikatakan ia tidak berminat.
Menurut Lester &Alice Crow (1987: 351) minat adalah sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh kegiatan itu sendiri. Artinya minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan hasil turutsertanya kegiatan itu. Sementara itu, W.S Wingkle (1984: 30) mengutarakan pendapatnya bahwa minat merupakan kecenderungan yang agak menetap, merasa tertarik pada bidang atau satu hal tertentu, dan merasa senang berkecimpung pada bidang itu. Artinya, bila seseorang menyukai sesuatu dan ia melihat berulang kali, maka rasa suka hati berkecimpung dalam bidang yang disukainya itu secara terus-menerus.
Menurut Dewa Ketut Sukandi (1993: 186) bahwa pengertian minat adalah sebagai berikut.
Suatu kesukaan, kegemaran, kesenangan akan sesuatu hal di dalam suatu inventori minat akan mengidentifikasikan preferensi kita tehadap orang atau aktivitas lainnya. Minat adalah penting untuk untuk pengambilan jurusan, jabatan tertentu, di dalam suatu kegiatan di mana kita mungkin akan merasa lebih puas dengan suatu pekerjaan jika aktivitas kerja kita menarik hati.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minat. Dengan demikian, kegiatan yang diminati seseorang akan diperhatikan terus-menerus disertai dengan rasa senang. Jadi, minat berbeda dengan perhatian karena perhatian sifatnya sementara (tidak ada waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan memperoleh kepuasan.