MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
Latar Belakang Masalah
Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang berbahasa.
Keterampilan-keterampilan berbahasa yang perlu ditekankan dalam pengajaran berbahasa Indonesia adalah keterampilan reseftif (mendengarkan dan membaca) dan keterampilan produktif (menulis dan berbicara).
Pengajaran berbahasa diawali dengan pengajaran keterampilan reseptif, sedangkan keterampilan produktif muncul pada tahapan selanjutnya. Peningkatan kedua keterampilan tersebut akan menyatu sebagai kegiatan berbahasa yang terpadu.
Salah satu keterampilan berbahasa yang perlu peningkatan khusus adalah membaca.
Membaca merupakan langkah awal untuk meningkatkan kembampuan berbahasa lainnya, yaitu menulis dan berbicara.
Membaca menurut Soedarso (2006:4) adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar yang terpisah-pisah, meliputi menggunakan pengertian, khayalan mengamati sampai mengingat-ingat.
Dengan membaca maka seseorang dapat mengungkapkan pengalaman dari hasil bacaan, bacaan tersebut dapat berupa bacaan fiksi (sastra) ataupun bacaan non-fiksi (pengetahuan).
Kaitannya dengan pendidikan, seseorang dituntut untuk memiliki kemampuan membaca yang baik sebagai penunjang intelektualitas.