pagi itu terasa cukup mengait Sukma
tak kalah embun pagi bersentuhan dengan ragaku
sesaat, ku tarik nafas ku sedalam mungkin
sebagai tanda syukur
mungkin kedamaian inilah yang di cari setiap insan,
rasanya...bagai jasad ku ada di sini
tapi batin ku telah terbawa hembusan angin yang diam
ku bawa langkah ku menuju depan teras rumah
sembari membawa secangkir kopi buatan ibu,
untuk membuat raga ku sepenuh nya terbangun
sesekali terdengar suara burung
yang seperti melantunkan nyanyian nya yang indah untuk alam, aku yang duduk di kursi kayu pun di hipnotis
oleh nyanyian mereka yang merdu
nirwana ini seperti ingin mengurungku
ke dalam ketenangan yang indah
Dan sungguh...
aku telah menjadi tahanan nya
ku kumpulkan argument di benak ku
dan pernyataan yang paling tepat untukmu
adalah "Aroma pagi mu, akan selalu indah"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H