Lihat ke Halaman Asli

Anak 10 Tahun Disiksa: Nasi Basi untuk Makan, Tidur di Kandang Ayam, dan Cacat Seumur Hidup

Diperbarui: 28 Januari 2025 Β  22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapolres AKBP. Ferry Mulyana Sunarya saat bertemu dengan bocah 10 tahun yang viral diduga dianiaya (Sumber: VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan))

Sebuah kisah sedih datang dari Hilikara, Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan. Anak perempuan berusia 10 tahun seorang yatim piatu harus mendapatkan perlakuan yang membuatnya trauma dan cacat permanen. Semenjak kepergian kedua orang tuanya, ia diperlakukan sangat tidak pantas oleh paman dan tantenya. Harapan untuk mendapatkan kasih sayang, seketika menjadi momok menakutkan untuk anak yang masih sangat belia itu. Tak pernah terbayangkan sebelumnya jika hidupnya akan begitu sengsara dan berbeda dengan anak-anak lain sebayanya.Β 

Anak ini mengungkapkan, ia mengalami nasib pahit setiap harinya. "saya dipaksa dan diberi makan nasi yang sudah basi, minum air yang tidak Β dimasak dan tidak layak, setiap malam tidur di kandang ayam yang penuh dengan kotoran dan disuruh kerja berat. Kadang makanan dicampur dengan makanan ayam di piring kotor," berkata sambil menangis. Sering anak ini mengeluh sakit perut, tapi sekalinya mengeluh malah dipukuli dan tidak diberi perhatian. Hal ini menjadi kejadian yang membuatnya trauma dan selalu menuruti semua kemauan paman dan tantenya.Β 

Kisahnya makin sedih dikala ia menceritakan bahwa setiap malam dia sering kelaparan saat dipaksa tidur di kandang ayam yang penuh kotoran. "Kadang saya lapar tengah malam dan minta makanan, tapi malah dipukuli oleh tante dan paman saya," ungkap anak itu. Kondisinya semakin memprihatinkan karena ia dipaksa melakukan pekerjaan berat, walaupun kondisinya yang sudah cacat karena perlakuan buruk dua manusia biadab itu. "Kalau saya terlambat bekerja dan tidak kuat, saya pasti dipukuli," tegasnya lagi. Tak jarang anak ini sempat beberapa kali berusaha melarikan diri. Namun karena kondisi fisiknya yang lemah dan keterbatasannya, anak ini selalu gagal dan tidak bisa melarikan diri dengan jauh.

Setelah viral, Polres Nias Selatan dan Polsek Lolowau langsung ambil tindakan. Kepolisian tengah melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus untuk memastikan keadilan dan keamanan bagi anak tersebut, dengan memeriksa sejumlah saksi. Masyarakat dihimbau untuk lebih peduli terhadap sesama, dan segera melaporkan jika terjadi kasus serupa. Anak-anak memiliki hak akan kebahagiaan, kasih sayang, dan pendidikan. Tidak layak anak-anak diperlakukan seperti binatang dan dipekerjakan layaknya orang dewasa. Mari bersama kita berantas kekerasan terhadap anak dan berikan mereka kasih sayang sebagaimana seharusnya mereka mendapatkan itu.

Referensi:
VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline