Memang, berita tv semakin heboh beritanya, makin menarik. Namun jangan sampai beritanya terlalu dibesar-besarkan hingga bisa menyesatkan dan menimbulkan respek sangat negatip pada pemirsa TV.
Seperti Berita tv one tentang kerusuhan mahasiswa Vs Polisi plus rakyat di makassar. Saat itu mata saya tertuju kelayar tv one tak berkedip. Saya dibuat tegang dan khwatir. RUSUH MAKASSAR. Demikian judul berita itu disudut bawah layar. Langsung terbayang kerusuhan makassar puluhan tahun yang lalu, yang kebetulan saya menetap di makassar saat itu. Cepat-cepat saya menelpon kearabat saya yang menetap di makassar, menanyakan keselamatan keluarganya.
Namun saya mendengar tawa geli terkekeh dari seberang telpon. Ah, ternyata hanya kerusuhan kecil demo mahasiswa disatu tempat tertentu. "Kami yang tinggal di Makassar adem ayem saja." katanya menenangkan kecemasanku. Akibat dari berita yang dibesar-besarkan itu, citra kota Makassar menjadi negatip dimata pemirsa tv one.
Sedang di metro tv beberapa hari lalu santer diberitakan Presenternya " DPR akan BOIKOT Sri muliany." Sampai2 DPR sempat dicaci maki oleh masyarakat disekeliling saya. Padahal setelah saya telusuri ternyata bukan DPR, melainkan hanya segelintir anggota DPR partai PDIP yang menyerukan BOIKot pada penyampaian RAPBN OLEH sRI mULIANY. Jadi belum dapat di ATAS NAMAKAN DPR. Patutnya disebutkan ANGGOTA DPR FPDIP akan memboikot Sri muliany bukan DPR. Biar FDPIP yang diCACIMAKI masyarakat.
Jadi alangkah bagusnya berita itu diberitakan sesuai PORSI yang sebenarnya.
salam damai saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H