Tahun 2020 menjadi tahun yang cukup sulit bagi negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Munculnya harapan akan adanya perbaikan ekonomi di tahun ini setelah terjadi kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dengan China seolah sirna begitu saja.
Penghentian sementara perang dagang antar kedua negara tersebut menjadi tidak berarti dengan kemunculan berbagai ketidakpastian akibat mewabahnya virus corona.
Berbeda dengan krisis di tahun 1998 yang bersumber dari sektor keuangan. Krisis yang terjadi di Indonesia saat ini justru datang dari sektor kesehatan dan sosial akibat pandemi virus corona. Virus corona di Indonesia sendiri hingga Selasa (14/4) terkonfirmasi sudah menginfeksi 4.839 orang.
Terganggunya Perekonomian Global dan Nasional
Pandemi corona telah membuat perekonomian global menjadi terganggu. Berbagai lembaga internasional bahkan telah memproyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan turun.
Tidak terkecuali International Monetary Fund (IMF) yang menyebutkan bahwa penyebaran virus corona membuat harapan akan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 menghilang.
Faktanya, penyebaran virus corona yang cepat bukan hanya memberi dampak ekonomi secara global saja, namun kondisi ini juga berdampak pada perputaran roda perekonomian Indonesia.
Pemerintah bahkan harus menerapkan himbauan social distancing karena banyaknya jumlah orang yang terinfeksi. Himbauan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah dari rumah, hingga membatasi kegiatan yang melibatkan banyak orang digaungkan pemerintah demi untuk memutus penularan virus corona.
Melihat realita dimana virus corona telah cepat menyebar dan memakan banyak korban, penerapan social distancing tentu memunculkan kekhawatiran dan kepanikan publik. Semua tentu ingin selamat dari virus ganas ini.
Namun, hal ini justru menjadi bumerang karena terjadi panic buying dari masyarakat terhadap kebutuhan pokok dan alat kesehatan seperti masker. Besarnya permintaan akibat panic buying jika tidak diimbangi dengan suplai memadai, ataupun karena impor yang terhambat akan memungkinkan terjadi inflasi terhadap barang-barang yang ada.