Lihat ke Halaman Asli

Pemimpin Gila Kekuasaan, Akan Jadi Apa Negeri Ini?

Diperbarui: 29 September 2016   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di zaman Nabi, orang banyak yang menolak untuk menjadi seorang pemimpin. Bukannya apa, karena untuk menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah. Tapi tidak untuk dizaman serba modern saat ini, semua orang mau jadi seorang pemimpin/penguasa, mereka sangat ambisus untuk menjadi seorang penguasa, dari penguasa yang kecil hingga penguasa yang lingkupnya lebih besar, semua orang seakan sangat mudah untuk mencalonkan diri menjadi seorang pemimpin.

 Yang sangat berpengaruh dengan adanya kemudahan mencalonan diri sebagai  pemimpin yaitu berkembangnya teknologi di Indonesia ini, dengan adanya teknologi media massa yang sangat pesat perkembangannya, sekejap mata orang-orang menjadi terkenal dan mempermudah untuk adanya promosi pencalonan diri sebagai pemimpin. Pengaruh media massa sangat besar bagi mereka yang memiliki kepentingan, sampai rakyat kecil sekalipun. Tidak  hanya memberitakan tentang pencalonan diri sebagai pemimpin, namun juga media massa sebagai alat untuk menjatuhkan lawan.

 Jadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah, kalau menjadi pemimpin yang bagus, akan mendapatkan pahala yang besar, dan sebaliknya, jika seorang pemmpin itu tidak dapat menjadi pemimpin yang baik dan tidak amanah atas tugas yang diembannya, maka itu akan menjadi dosa yang besar, karna apa? yang dilakukan seorang pemimpin sangat berpengaruh besar terhadap apa yang di pimpinnya. Itulah yang terjadi di negara ini, negara Indonesia, sangat miris sekali, karena media massa bukan hanya memberitakan sesuatu yang positif, namun masyarakat Indonesia justru mendapatkan sajian berita yang begitu banyak pemberitaan tentang kasus para pemimpin yang sangat tidak layak untuk mejadi seorang pemimpin, seperti kasus Bupati Ogan Ilir Sumatera Selatan yang seorang pecandu narkoba, lalu ada seorang politisi yang korupsi menggunakan uang negara, lalu ada seorang mantan narapidana korupsi yang kembali mencalonkan diri sebagai pemimpin, dan masih sangat banyak lagi. Hal itu seharusnya tidak boleh terjadi, karna seorang pemimpin seharusnya mencontohkan keteladanan terhadap masyarakat. Jelas semua kasus pemimpin ini membuat masyarakat Indonesia menjadi geram.

 Entahlah akan jadi apa negeri ini, jika di pimpin oleh orang-orang yang jelas sangat tidak amanah menjadi seorang pemimpin, akan jadi apa negeri ini jika di pimpin oleh orang-orang yang hanya memikirkan diri sndiri, menjadi penguasa bukan utuk menjadikan bangsa menjadi lebih baik namun hanya kepuasan diri sendiri yang di pikirkan. Hanyalah keuntungan yang diharapkan. Hanya kepentingan beberapa pihak yang di utamakan.

 Seharusnya seorang pemimpin dipilih oleh orang banyak karena rekam kerja dan prestasi-prestasinya selama ini didalam mengabdi kepada negara. Tapi kenyataannya sangat memilukan, seseorang itu yang minta di pilih untuk menjadi seorang pemimpin, bukan karna ingin maejadi pemimpin yang baik dan membangun sebuah negara yang lebih baik, tapi karna gila akan kekuasaan yang akan didapatkannya selama menjadi pemimpin. Akhirnya mereka menghalalkan segala cara agar terpiih menjadi pemimpin, para calon pemimpin tersebut bersaing dengan kotor dan penuh kecurangan. Mulai dari memanfaatkan kedekatan dengan pihak yang berkepentingan di dalam sebuah partai politik, lalu memanfaatkan harta kekayaan contohnya memberi sogokan terhadap orang-orang yang akan memilih seorang pemimpin tersebut, sampai membayar sebuah stasiun televisi untuk berpihak dengannya dan membantu mempromosikan partai politik yang mau menjadi pemimpin tersebut. 

 Saya benar-benar tidak habis pikir dengan pemimpin-pemimpin tersebut, dapat dibayangkan jika Indonesia ini di pimpin oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, maka akan sangat banyak kerusakan yang terjadi di negeri ini, kerusakan yang paling ditakutkan adalah kerusakan mental pada diri manusia. Karena yang paling utama dalam menjadikan bangsa lebih baik adalah bagaimana mental pada diri seseorang. Jika mental yang tertanam pada diri generasi muda ini adalah hanya memperdulikan kepuasan, keegoisan, dan hanya mementingkan diri sendiri, maka jangan berharap bangsa ini akan menjadi lebih baik.

 Kita sebagai pemuda pemudi penerus generasi bangsa, haruslah mempunyai pola pikir yang baik dan benar.

Jangan tanyakan pada diri ingin jadi apa diri kita ini?

Tapi tanyakan pada diri kita sendiri, apa hak dan kewajiban kita?

Tanyakan pada diri kita sendiri, apa yang ingin kita lakukan?

Tanyakan pada diri sendiri, apa yang kita sukai?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline