Lihat ke Halaman Asli

Abdillah

freelancer

Kisah Aliyah di Sekolah

Diperbarui: 1 Juli 2024   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kota kecil yang terhampar hijau, terdapat sekolah RA yang ramah dan penuh semangat. Di antara murid-murid yang bersemangat itu, Aliyah adalah salah satunya. Sejak kecil, ia selalu mengagumi perjalanan pendidikannya. Namun, ada satu hal kecil yang selalu menghalangi prestasinya: Aliyah sering terlambat datang ke sekolah.

Setiap pagi, Aliyah selalu berusaha secepat mungkin. Ia bangun lebih awal dari biasanya, menyiapkan seragam dengan cermat, dan membawa tasnya yang penuh buku. Tapi, setiap kali hampir sampai di sekolah, ada saja sesuatu yang membuatnya terlambat. Kadang-kadang itu bisa jadi karena kehilangan sepatu, atau bisa saja karena harus menolong tetangga yang membutuhkan bantuan.

Aliyah tidak pernah bermaksud untuk terlambat. Setiap kali ia tiba di kelas, wajahnya selalu dipenuhi dengan rasa penyesalan. Ia tahu betapa pentingnya waktu dan disiplin di sekolah. Namun, meskipun sering terlambat, Aliyah tidak pernah kehilangan semangatnya untuk belajar.

Di kelasnya, Aliyah dikelilingi oleh teman-teman yang hebat. Mereka adalah siswa-siswa yang rajin, selalu hadir tepat waktu, dan selalu mendapatkan peringkat terbaik. Sementara itu, Aliyah merasa seperti ia berada di belakang, tidak pernah dinobatkan sebagai siswa terbaik meskipun usahanya tidak kalah kerasnya.

Suatu hari, guru mereka, Bu Ani, memanggil Aliyah setelah semua siswa pulang. "Aliyah," kata Bu Ani dengan senyum ramahnya, "Aku tahu kamu sering terlambat datang ke sekolah. Tapi, aku juga melihat betapa kerasnya kamu belajar dan betapa besar semangatmu untuk terus maju. Kamu mungkin tidak selalu hadir pertama kali di kelas, tapi kamu selalu hadir dengan semangat yang luar biasa."

Aliyah terkejut. Dia tidak pernah menyangka bahwa guru-gurunya memperhatikan usahanya meskipun keterlambatannya. Itu memberinya semangat baru. Dari hari itu, Aliyah memutuskan untuk lebih berhati-hati dengan waktu dan tidak lagi terlambat ke sekolah.

Saat ujian semester tiba, Aliyah memberikan yang terbaik dari dirinya. Ia belajar dengan tekun, bertanya kepada guru ketika ia merasa tidak mengerti, dan memberikan usaha terbaiknya dalam setiap soal yang diberikan. Dan akhirnya, ketika pengumuman nilai keluar, Aliyah merasa bangga melihat namanya tercetak sebagai salah satu siswa dengan nilai tertinggi di kelas.

Prestasi Aliyah bukan hanya sekadar nilai, tetapi juga sebuah bukti bahwa kesungguhan dan semangat tidak pernah mengenal waktu. Meskipun terlambat datang, Aliyah berhasil mengubah dirinya menjadi siswa yang tidak hanya dihormati atas prestasinya, tetapi juga dihargai atas semangat dan ketekunannya dalam belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline