Lihat ke Halaman Asli

Abdillah

freelancer

Cinta Lama Bersemi Kembali

Diperbarui: 11 Juni 2024   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau dan sungai yang jernih, hiduplah seorang wanita bernama Hana. Dia seorang guru di sekolah dasar setempat, yang mencintai pekerjaannya dan menikmati ketenangan hidup di kota kecil itu. Namun, di sudut hatinya, tersimpan kenangan tentang cinta pertamanya, seorang pria bernama Bima.

Hana dan Bima pernah menjalin hubungan yang sangat dekat saat masih SMA. Mereka adalah pasangan yang serasi, selalu bersama dalam suka dan duka. Namun, setelah lulus, Bima harus pindah ke kota besar untuk melanjutkan pendidikan dan karirnya. Keduanya berjanji untuk tetap berhubungan, tapi seiring berjalannya waktu, jarak dan kesibukan hidup membuat hubungan mereka merenggang dan akhirnya putus.

Waktu berlalu, dan Hana hampir melupakan rasa sakit hatinya. Dia fokus pada pekerjaannya, dan menikmati hidup dengan teman-teman dan keluarganya. Hingga suatu hari, sebuah reuni SMA diadakan di kota mereka. Hana sedikit ragu untuk datang, tapi dorongan dari teman-temannya membuatnya memutuskan untuk ikut.

Di malam reuni itu, kenangan lama membanjiri pikirannya. Dia bertemu banyak teman lama, dan suasana penuh tawa serta nostalgia. Tiba-tiba, di tengah kerumunan, dia melihat sosok yang tak asing. Bima, dengan senyum yang sama seperti dulu, berdiri di sana. Perasaannya campur aduk; ada rasa senang, gugup, dan sedikit takut.

"Bima?" panggil Hana ragu.

Bima menoleh dan matanya berbinar saat melihat Hana. "Hana! Lama tak jumpa," balasnya hangat.

Mereka mulai mengobrol, mengenang masa-masa indah mereka di sekolah. Bima bercerita tentang kehidupannya di kota besar, pekerjaannya, dan alasan dia kembali ke kota kecil ini. Ternyata, Bima merasa jenuh dengan hiruk-pikuk kota besar dan memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya.

Percakapan mereka berlangsung dengan begitu alami, seolah tak ada tahun-tahun yang memisahkan mereka. Malam itu, setelah reuni usai, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan menyusuri taman yang sering mereka kunjungi dulu. Di bawah sinar rembulan, mereka berbicara lebih dalam tentang perasaan dan kehidupan masing-masing.

"Aku sering berpikir tentangmu, Hana," kata Bima dengan suara pelan tapi penuh kejujuran. "Aku menyesal kita harus berpisah dulu. Tapi mungkin, ini waktu yang tepat untuk memulai lagi, jika kamu juga merasa demikian."

Hana terdiam sejenak. "Aku juga sering mengenang kita, Bima. Dan mungkin, memang takdir membawa kita bertemu lagi sekarang."

Sejak malam itu, Hana dan Bima mulai sering bertemu. Mereka saling mengenal kembali, bukan sebagai remaja yang penuh mimpi, tapi sebagai orang dewasa yang telah melalui berbagai pengalaman hidup. Cinta lama mereka perlahan bersemi kembali, kali ini dengan lebih matang dan penuh pengertian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline