Asal nama Prenduan dipercaya berasal dari Bahasa Madura arenduh, yaitu posisi ketika sapi atau kuda meringkuk. Menurut legenda di desa inilah tempat beristirahatnya kuda yang ditunggangi Jokotole dalam perjalanan pulang dari kerajaan Majapahit menuju Kerajaan Songennep (nama asal Kabupaten Sumenep yang seringkali disebut dalam beberapa babad sejarah).
Cerita lain menyebutkan bahwa desa ini merupakan tempat beristirahat pasukan berkuda Belanda jika dalam perjalanan dari Pamekasan menuju Sumenep. Lokasi desa memang hampir di tengah-tengah jarak antara kedua kota. Jarak ke Sumenep 30 Km dan jarak ke Pamekasan 24 Km. Dahulu desa ini adalah tempat yang cukup hijau, ramai dan dekat dengan sumber air, masuk akal jika Jokotole maupun Belanda memilih tempat ini sebagai tempat istirahat.
Nama "Prenduan" memiliki asal usul yang terkait dengan sejarah dan budaya Madura, khususnya di wilayah Sumenep, Jawa Timur. Nama ini berasal dari kata "perindu" atau "perinduan" yang berarti tempat kerinduan. Berikut adalah beberapa versi tentang asal nama Prenduan:
Legenda Setempat: Ada cerita bahwa nama Prenduan berasal dari sebuah kisah di mana seorang pangeran dari Kerajaan Sumenep sering mengunjungi tempat ini karena ia merindukan seseorang atau sesuatu yang ada di sana. Karena seringnya pangeran tersebut datang dan merindu, tempat ini kemudian disebut "Perinduan" yang lama-kelamaan berubah menjadi Prenduan.
Asal Bahasa: Kata "Prenduan" dapat berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Madura, yaitu "peren" yang berarti tempat atau kawasan, dan "duan" yang merujuk pada seseorang atau sesuatu yang spesifik. Jadi, Prenduan bisa diartikan sebagai "tempat seseorang" atau "tempat yang spesifik".
Pengaruh Kebudayaan dan Bahasa: Nama tempat di Madura sering kali dipengaruhi oleh kombinasi bahasa Jawa dan Madura serta sejarah penyebaran Islam. Prenduan mungkin telah mengalami perubahan fonetik atau ejaan selama berabad-abad, dari nama asli yang lebih panjang atau berbeda.
Setiap versi dari asal-usul nama Prenduan mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah dari wilayah tersebut. Jika ada penelitian atau literatur lokal yang lebih rinci, bisa jadi ada penjelasan tambahan yang memberikan gambaran lebih lengkap tentang asal mula nama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H