Lihat ke Halaman Asli

Demokrat NTB

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Nusa Tenggara Barat

Redam Dampak Kenaikan BBM, Demokrat NTB Dorong Penguatan Investasi

Diperbarui: 11 September 2022   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen pribadi

Selong, PDNTB.id -- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Nusa Tenggara Barat mendorong pemerintah daerah melakukan penguatan investasi pasca naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) per 3 September 2022.

"Setelah melakukan kajian internal, kami berasumsi bahwa inflasi tidak berdampak signifikan terhadap investasi di NTB," kata Ketua DPD Partai Demokrat NTB, Indra Jaya Usman (IJU), usai membuka even Peresean di Selong, Senin (5/9/2022).

Dijelaskan, realisasi investasi dari PMDN dan PMA di kabupaten/kota di NTB dalam tiga tahun terakhir ini relatif meningkat meskipun terjadi pendemi. Kondisi itu berbanding lurus dengan keberhasilan NTB menahan laju kemiskinan pasca pendemi.

"Investasi yang baik tentu akan membuka lapangan usaha, meningkatkan pendapatan daerah, dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa. Ini solusi dalam mengurangi dampak kenaikan harga BBM," kata IJU.

Untuk itu, DPD Partai Demokrat NTB mendorong pemerintah daerah di NTB melakukan pemetaan potensi daerah untuk meningkatkan investasi. Saat ini, investasi terbesar masih pada sektor mineral dan pariwisata.

"Partai Demokrat tegas menolak keputusan pemerintah menaikkan harga BBM di saat masyarakat belum benar-benar pulih dari krisis pasca pandemi. Tapi, di sisi lain, kita harus menemukan jalan keluarnya juga," kata IJU.

Promo Kampanye Pariwisata

Indra Jaya Usman (tengah) didampingi Sekretaris dan Bendahara DPD Partai Demokrat NTB. Sumber: Dokumen pribadi

Lebih lanjut, IJU mengingatkan pemerintah, masyarakat, dan pelaku wisata di NTB untuk bergotong-royong mempromosikan pariwisata. Alasannya, pariwisata berdampak langsung pada hidup-matinya UMKM dan kegiatan ekonomi mikro lainnya.

"Data tahun 2021, sektor UMKM menyerap 1,6 juta orang dari 2,64 juta orang NTB yang bekerja. Tapi, di saat pariwisata lesu, UMKM juga mengendur," terangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline