Lihat ke Halaman Asli

Demitri

Biarkan kata bicara

Dinding Dingin

Diperbarui: 30 Desember 2021   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PUISI: DINDING DINGIN

Malam kian kelam
Hujan menderas
Dinding menatap dingin

"Berapa kali aku akan jatuh?" tanyaku pada dinding dingin
"Dia jatuh tiga kali," jawab dinding dingin

"Apa yang harus kulakukan saat jatuh?" tanyaku lagi pada dinding dingin
"Dia jatuh dan bangkit lagi," jawab dinding dingin

"Kapankah akan berakhir?" tanyaku lemah pada dinding dingin

"Tentang akhir hanya Dia yang tahu. Pastikan saja minyakmu cukup dan pelitamu menyala saat memempelai datang," jawab dinding dingin

Malam melarut
Hujan berakhir
Sisakan dingin
dalam hati beku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline