Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam empat tahun ini, angka kemiskinan cenderung terus menurun. Bahkan, pada Maret 2018 ini angka kemiskinan menjadi single digit dan terendah sepanjang sejarah Indonesia.
Pemerintahan Presiden Jokowi menargetkan angka kemiskinan bisa turun lagi hingga menjadi 9-9,3 persen pada tahun 2019 nanti. Sebelumnya, pada tahun ini angka kemiskinan telah turun hingga 9,82 persen.
Angka kemiskinan pada Maret 2018 ini dibandingkan setahun sebelumnya telah turun 1,8 juta jiwa. Mengingat pada Maret 2017 angka kemiskinan sebesar 27,77 juta orang atau turun sekitar 10,64 persen.
Persentase angka kemiskinan per Maret 2018 ini menjadi sejarah baru, dimana kemiskinan bisa turun ke single digit dan terendah sepanjang sejarah Indonesia.
Adanya tren penurunan angka kemiskinan itu karena program-program dari pemerintahan Presiden Jokowi dalam rangka pengentasan kemiskinan berjalan dengan baik.
Target penurunan angka kemiskinan hingga 9-9,3 persen pada tahun depan pun dinilai sangat realistis. Mengingat semua orientasi program pemerintah ditujukan untuk menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memberi masa depan masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik.
Di sisi lain, kini seluruh kementerian atau lembaga terkait telah bersinergi, baik dari pusat hingga daerah untuk menekan angka kemiskinan.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan fokus dalam penyaluran Bantuan Sosial, baik berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), dan Beras Sejahtera (Rastra).
Selain itu, Kementerian Sosial juga meningkatkan anggaran PKH pada APBN 2018 dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dalam memberantas angka kemiskinan telah terwujud dengan nyata. Hal ini seyogianya bisa diteruskan ke depannya, agar semakin sedikit masyarakat yang lepas dari jerat kemiskinan dan menjadi sejahtera.