Lihat ke Halaman Asli

Ketua KNPB Hanya Bicara Tanpa Kenyataan Saat Mahasiswa Papua Berdemo

Diperbarui: 2 Desember 2015   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jayapura (02/12) – Tindakan yang tidak terpuji akan pelaksanaan demo di Jakarta pada tanggal 01 Desember 2015 kemarin telah memberikan pandangan buruk akan etika pelajar Papua yang sedang melakukan kuliah di kota metropolitan Jakarta.

Kita sebagai anak Papua harus sadar, kita merantau ke negeri orang harus menjaga etika, sopan santun dan juga kita harus menunjukan jati diri kita bahwa kita bisa memberikan contoh berperilaku baik pada kehidupan kita terhadap orang lain maupun diri kita, serta dapat memberikan bukti mampu bersaing dalam bidang pelajaran. Bukan terprovokasi dengan orang yang tidak bertanggung jawab untuk memberikan efek negatif, seperti menghasut kita berdemo yang tidak pasti.

Sepeti yang dikatakan oleh yang tidak mempunyai pikiran yaitu Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Viktor Yeimo bahwa pada saat pelajar kita melakukan demo kemarin, kita telah dipukuli oleh aparat kepolisian. Padahal kalau kita mau berpikir buat apa bapak Polisi ingin menghajar atau memukuli kita bila kita tidak menyulut api untuk membuat suasana mejadi panas dengan menyuarakan Papua Merdeka. Padahal kenyataannya dimedia Tv yang saya liat, ternyata kita yang membuat kerusuhan duluan dengan tidak menghiraukan himbauan aparat keamanan terhadap tindakan kita yang anarkis dan ingin melaksanakan Long Mars dari Bundaran HI ke Istana negara yang dampaknya akan menyebapkan kemacetan, selain itu mahasiswa kita juga memakai atribut seperti Baju Kaos maupun bendera bintang kejora dan hal inilah merupakan tindakan yang salah. Karena kita tahu juga bahwa, Pihak Kepolisian selalu menjalankan setiap tugas dengan prosedur dan tugasnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

Seperti yang dikatakan oleh Kapolres Jakarta Pusat melalui telepon genggamnya Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan bahwa, Para pelajar ini mengaku bahwa simpatisan Papua, dan mereka tidak melukan ijin untuk melakukan demo serta mereka juga telah membawa atribut-atribut bintang kejora. Tandasnya.

Sehingga dari hal kecil itu saja bahwa, apa yang dikatakan oleh seorang Viktor Yeimo merupakan suatu provokasi yang akan menjatuhkan mental maupun mimpi-mimpi pemuda-pemudi Indonesia khususnya wilayah Tanah Papua dalam memberikan dampak-dampak Positif baik di pembangunan, ekonomi, Pendidikan terhadap kemajuan Tanah Papua ini. Dengan berbagai hasutan terhadap Rakyat Papua demi menjalankan tujuannya yaitu melepaskan Tanah Papua Dari NKRI.

Buat apalagi kita ingin merdeka, saat ini kita sebagai Rakyat Papua telah merdeka, jangan kita ikuti keserakahan seorang Viktor Yeimo dalam memercayai setiap perkataan penuh fitnah seperti tongkosong berbunyi nyaring. Dengan menyakinkan bahwa NKRI merupakan masalah buat kita. Padahal dialah sebuah penyakit buat kita dan negara kita. Karena orang seperti dia merupakan suatu hama yang terus merusaki pikiran kita oleh karena itu orang seperti dia harus di basmi.

Sebagai Orang Asli Papua (OAP) atau Putra daerah sangat kecewa melihat pemuda Seperti Viktor Yeimo, karena pemuda membangun Tanah Papua ini menjadi lebih baik, bukan layaknya dia yang ingin memisahkan Papua dan menghasut Pemuda Tanah Papua ini menjadi pribadi yang tidak mempunyai jati diri. Dan mungkin kita melihat atau mugnkin juga mendengan Viktor Yeimo berbicara layaknya orang yang berwibawah tetapi ternyata ia memiliki perilaku yang sangat tidak pantas dibilang manusia dengan apa yang telah ia lakukan dalam organisasi Ilegalnya.

Oleh karena, itu kita jangan terpengaruh dengan berbagai hasutan orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti Viktor Yeimo dangan berbagai trik untuk meghancurkan rakyatnya sendiri. Sehingga kita harus memilah dan memilih perkataan orang terhadap kita. Dt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline