Bugangan, Semarang Timur (07/08/2022) -- Permasalahan minimnya kemandirian rumahtangga dalam hal produksi obat tradisional menjadi hal biasa di era sekarang ini. Hal demikian juga ditemukan di RW 03 Kelurahan bbugangan. Berdasarkan survei lapangan di RW 03 Kelurahan Bugangan, pekarangan rumah masyarakat yang memiliki lahan kosong masih banyak dan belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal apabila dikelola dengan baik, sangat berpotensi apabila ditanami TOGA.
Budidaya TOGA di pekarangan rumah adalah sebagai aksi peduli lingkungan hidup (go green). Tanaman obat keluarga merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang dapat ditanam dipekarangan rumah atau lingkungan rumah. Beberapa jenis tanaman obat keluarga diantaranya jahe, kunyit, serai, temulawak, kecur, lidah buaya dan lainnya.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh melalui budidaya TOGA, yaitu dapat memenuhi kebutuhan keluarga akan obat tradisional, menambah penghasilan keluarga, memberikan suasana asri pada pekarangan, menjaga kelestarian serta kesehatan lingkungan.
Oleh karena itu, Mahasiswi KKN Undip mengajak masyarakat di RW 03 untuk memanfaatkan pekarangan rumah ditanami tanaman obat keluarga. Program ini dilaksanakan setelah kegiatan senam rutin dengan menggunakan alat bantu poster untuk menyampaikan materi.
Masyarakat terlihat sangat antusias dalam mengikuti edukasi dan ajakan dari mahasiswi, terlihat dari banyaknya warga yang bertanya terkait materi yang dipaparkan. Melalui program ini, harapannya masyarakat di RW 03 Kelurahan Bugangan bisa mandiri dalam budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) serta terciptanya lingkungan yang hijau, asri dan sehat.
Penulis : Demak Simbolon
DPL : Sukiswo, S.T., M.T.
Lokasi : Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H