Lihat ke Halaman Asli

Delysyah Abram

Bangka Belitung, Manggar

Curhatan Guru PPL Sejarah Mengajar pada Saat Pandemi

Diperbarui: 14 Juni 2021   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Banyak pengalaman menarik di masa pandemi ini telebih untuk "Tenaga Pendidik" seperti Guru. Menjadi tantangan bagi seorang guru untuk mengajar di masa pandemi, karena selain aspek ekonomi, sekolah pun menjadi sektor yang terpengaruh. Pandemi Covid-19 membuat segala aktivitas terbatas sehingga sistem mengajar di sekolah berubah dari awalnya tatap muka menjadi online atau daring.

"Saya sebagai Guru PPL (Program Praktik Pengalaman Lapangan) Sejarah merasakan dampak dari pandemi ini, ya karena pada dasarnya tatap muka lebih efektif ketimbang daring yang cuma memberikan siswanya tugas aja" Ujar Rasmiaty selaku guru PPL SMA di Belitung timur (14/6).

Tidak hanya sekolah para pekerja kantoran pun melakukan WFH (work from home) guna untuk mencegah penularan virus Corona, juga pemerintah tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakatnya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

"Sistem sekolah saya mengajar itu setengah-setengah seperti satu minggu tatap muka dan satu minggunya lagi daring. Tapi tergantung bisa berubah-ubah sistemnya sesuai jadwal tiap minggunya" Ungkapnya.

Resmi juga menambahkan bahwa tugas utama guru itu memberikan pemahaman bagi siswa atau siswi tentang materi. Jadi, setidaknya ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa di dalam kelas. Kalau ditambah diberi tugas juga itu lebih bagus tapi kebanyakan yang sering terjadi adalah mereka sebatas menyalin tugas temannya yang lain atau bahkan tidak mengumpulkannya sama sekali.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline