Akhir - akhir ini budaya korea mulai berkembang pesat secara menyeluruh. Keberadaannya dengan mudah diterima oleh publik. Hal ini bisa disebut dengan "Korean Wave" atau juga bisa disebut dengan Hallyu. Hal ini mudah dijumpai dibeberapa negara, termasuk di Indonesia sendiri pun juga terasa dampak dari Korean Wave itu sendiri. Generasi milenial pun juga banyak sekali yang mengikuti perkembangan tersebut.
Korean Wave itu sendiri identik dengan dunia hiburan seperti drama, musik dan variety show dalam hal ini mereka juga sedang memperlihatkan budaya - buda yang mereka miliki dan berjalannya waktu para pecinta budaya korea mulai menerapkan gaya hidup budaya korea tersebut. Hal ini bisa dilihat dari segi Fashion, Make Up, SkinCare bahkan makanan tak jarang saat ini kaum milenial mulai mempelajari bahasa korea.
Salah satunya adalah musik K-Pop, kaum milenial banyak sekali yang menyukainya. Bahkan banyak sekali remaja yang mengikuti atau bergabung kedalam Fandom seperti ARMY, NCTZEN, BUDDY, ELF, EXOL, My Day dan lainnya.
Menurut wikipedia, Indonesia adalah negara dengan jumlah peduduk terbanyak ke empat di dunia dengan jumlah populasinya 271.349.889 . Pada bulan Juni lalu Twitter mengumumkan daftar negara yang banyak men-tweet tentang K-Pop mulai dari Juli 2020 hingga Juni 2021 dan Indonesia menduduki pringkat pertama , Jepang nomor dua , Filipina ketiga sedangkan Korea selatan sendiri menduduki peringkat keempat.
Ariel Heryanto, peneliti budaya populer asal Monash University, Australia, dalam bukunya Identitas & Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia menyebut bahwa kepopuleran K-Pop di Indonesia tidak terlepas dari gelombang drama televisi Asia Timur yang marak pada periode 2000-an. Dari hasil penelitian Ariel memaparkan bahwa aktor tampan, potongan rambut, pakaian, rumah yang bergaya, pemandangan indah, dan santapan adalah sebagian dari daya tarik utama para penggemar drama televisi Asia Timur.
Lebih lanjut lagi, Ariel menyebut demam K-Pop dan budaya populer Asia Timur lainnya di Indonesia bermuara pada sejumlah titik yang sama, yakni keruntuhan budaya maskulin yang kuat menyusul kejatuhan pemerintahan militer Orde Baru. Muncul pula hasrat nasional untuk mencari model alternatif tentang manusia Indonesia modern bersamaan dengan ekspansi media baru. Berikutnya, menguatnya kebebasan di kalangan kelas menengah untuk terlibat dalam tren global budaya konsumen.
Hal ini menyebabkan banyak artis atau idol korea yang lebih memperhatikan Indonesia dengan memberikan konten - konten dengan budaya Indonesia. Bahkan tak jarang produk lokal menggandeng Idol korea. Dan banyak agensi korea yang bekerjasama dengan Indonesia. Dalam hal ini bisa dikatakan bakwa Indonesia memiliki peran dalam perkembangana Korean Wave secara global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H