Jika pada jaman dulu komputer mainframe + data center berukuran begitu besar sehingga memakan banyak resource, maka dalam perkembangan selanjutnya muncullah model-model yang ukurannya jadi semakin kecil dan portabel seperti PC dan laptop. Nah, begitu pula dengan perangkat server. Dari mulai bentuk mainframe yang super besar, semakin kecil, semakin kecil, hingga pada akhirnya tak berfisik (berupa virtualisasi). Virtualisasi adalah teknik yang digunakan untuk membuat suatu objek maya dari sebuah objek nyata, namun memiliki kemampuan yang sama kuatnya dengan objek nyata. Pada awal kemunculannya, virtualisasi hanya digunakan sebagai trial (percobaan) dari penggunaan sistem operasi. Kompetisi perkembangannya pun bersifat proprietary (tertutup, berlisensi, berbayar). Kompetisi ini dimulai oleh VMWare pada tahun 2001 melalui produknya VMWare ESX Server (yang sekarang diberi sandi nama Virtuozzo) dan bertengger di puncak. Hingga pada tahun 2006 ketika XEN muncul dengan XenServer. Kemudian pada tahun 2007, komunitas Open Source yang dipimpin oleh Qumranet merilis KVM yang selanjutnya dimasukkan dalam kernel Linux agar bisa digunakan secara lebih berkelanjutan. Dari pemetaan Analisa Gartner pada tahun 2010, didapatkan hasil sebagai berikut: Dari pemetaan di atas, bisa dikategorikan tren pengembang virtualisasi adalah sebagai berikut:
- Zona Leader. Dipimpin oleh VMWare (www.vmware.com) berdasarkan beberapa faktor seperti pemahaman yang tinggi terhadap pasar, strategi produk, model bisnis, inovasi teknologi, kemampuan produk dan eksekusi penjualan.
- Zona Challengers. Pada zona ini terdapat Microsoft (www.microsoft.com/en-us/cloud/default.aspx) yang masih mempelajari kebutuhan pengembangan untuk menjadi pemimpin pasar.
- Zona Visionaries. Dihuni Citrix (www.citrix.com) dengan XEN-nya. Citrix memiliki pemahaman yang cukup baik terhadap pasar dan inovasi yang solid serta strategi yang baik. Jika dalam analisis, produk Citrix hasilnya hampir setara dengan VMWare.
- Zona Niche Player. Zona ini diisi Red Hat, Oracle, dan beberapa pemain lainnya.
Kompetisi Komunitas Open Source (Xen, KVM Hypervisor, dll) Melawan Vendor yang Menanamkan Software Open Source pada Produknya Xen (www.xen.org) dan KVM (www.linux-kvm.org) merupakan kelompok open source independen yang digunakan oleh para pengembang untuk mengembangkan program dalam kategori bisnis. Jika dibandingkan dengan hasil pengembangan versi vendor, maka open source yang dihasilkan bisa dikatakan bernilai lebih rendah karena belum memiliki daya jual tambahan, seperti pada sisi pembuatan daur operasi mesin virtual, optimisasi, perencanaan kapasitas, mobilitas, diagnosa, monitoring, manajemen penyimpanan, ketersediaan tinggi, portal, dlsb. Perkembangan Virtualisasi Kini Virtualisasi merupakan konsep dasar dari sistem cloud computing. Baik private maupun public cloud. Beberapa faktor yang mendukung virtualisasi hingga sampai ke level cloud di antaranya adalah pertumbuhan beban kerja komputasi, kecepatan pertumbuhan adopsi pelanggan, peningkatan pemakaian Hosted Virtual Desktop (HVD) pada server, pertumbuhan pasar berkat organisasi-organisasi besar yang pertama kali menggunakan virtualisasi, dan kematangan produk-produk virtualisasi yang ditawarkan oleh penyedia virtualisasi, dan peningkatan pengguna IaaS (Infrastructure as a Service). Hubungan Antara VPS dan Cloud VPS (Virtual Private Server) yang menggunakan teknologi virtualisasi jika ditilik dari konsep dasarnya, sebenarnya sama dengan Cloud Computing bertipe IaaS yang juga bertype virtualisasi. Bahkan pada VPS, kustomisasinya bisa lebih leluasa. Bedanya, Cloud Computing mengelevasi teknologi virtualisasi dengan apa yang disebut “inovasi”. Yaitu kemampuan server agar bisa berada di banyak tempat dan tetap saling terhubung.
Source : Blog Jagoan Hosting Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H