Lihat ke Halaman Asli

Write Me

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Lo gak bisa diam saja Gin, sampai kapan Lo seperti ini?”,
“Entahlah.. aku bisa apa?”,

“’NGOMONG!!’ Jangan diam.. ‘TERIAK!!’ Jangan berbisik ..”,

“enak banget ya ngomong gitu.. liat.. liat aku.. LIAT!!”,

“aku liat. Aku masih punya mata.”,

“BRARTI MATAMU BUTA!!”,

“hahahhahaha.. buta kok bisa liat..”,

“APA YANG KAU LIHAT? GAK LIHAT APA AKU SEPERTI INI?”,

calm.. calm.. tenang sist..”,

“PERGI!! PERGI SAJA KAU!! KEHADIRANMU HANYA MEMBUATKU JENGKEL.. PERGI!!”

“Ok. Ok. Aku pergi. Tapi ku kan datang lagi. Ingat dengan kata-kataku tadi. Diammu hanya membuatmu jauh semakin jatuh. Dan satu hal yang pasti, tanpa kau sadari, kau kan membunuhku.. secara perlahan...”

Sepi kembali.. dia akhirnya pergi.. ach.. Tuhan apakah benar yang dikatakannya? Salahku apa? Lihat aku Tuhan.. aku butuh jawabanMu.. Tuhan.. TUHAN.. ach.. bahkan Engkau sendiripun sekarang diam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline