Lihat ke Halaman Asli

Delpiyanita Br Karo

Mahasiswa Adminisrasi Pendidikan FKIP UNJA

Karena Sesuai Dengan Kurikulum, Kampus Merdeka Vokasi Bisa Menjadi Sasaran bagi Lulusan SMK

Diperbarui: 28 Maret 2022   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sekolah pendidikan formal yang bebasis kejuruan pada jenjang menengah yang setara dengan SMA/MA. SMK dikhususkan mengajar siswa dalam program keahlian dengan bidang dan kompetensi keahlian. Lulusan SMK diharapkan memiliki skill life dan siap langsung terjun di dunia pekerjaan.  

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), membeberkan esensi Merdeka Belajar ke-11 Kampus Merdeka Vokasi. Kampus Merdeka Vokasi merupakan perluasan dari filosofi Kampus Merdeka yang dikembangkan pada bidang vokasi. Sehingga, pada akhirnya link and match bersama dunia industri dan dunia kerja.  Hal ini karena memiliki tujuan untuk memenuhi kepuasan kebutuhan nyata dunia kerja dan SDM.

Fokus pertama Kampus Merdeka Vokasi adalah penawaran dana kompetitif untuk pembukaan program SMK-D2 jalur cepat. Program ini berbasis kerja sama antara SMK, dan kampus vokasi, dengan dunia kerja, untuk meningkatkan kualifikasi SDM yang terampil dan unggul dalam waktu yang lebih singkat. Kemudian, peningkatan program D3 menjadi Sarjana Terapan (D4) yang lebih praktis karena tidak harus memulai dari awal.  Program SMK D2  di mana antara SMK, perguruan tinggi vokasi, dan industri, menjalin kerja sama dalam pendidikan sampai D2 merupakan bentuk kemerdekaan pada siswanya. Boleh lulus pada semester 6 atau melanjutkan langsung ke perguruan tinggi vokasi yang sudah kerja sama dengan perguruan tinggi, kemudian perguruan tinggi memberi pengakuan terhadap SKS hasil pembelajaran di SMK. Sehingga mereka bisa menyelesaikan D2 dalam waktu 1,5 tahun. Program ini, kata Wayan bisa mengintegrasikan antara pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi vokasi serta dapat mengintegrasikan dunia pendidikan di kampus dan sekolah dengan dunia industri.

Di samping itu, kebijakan Kampus Merdeka Vokasi menjadi peluang dan tantangan di dunia vokasi sehingga apa yang diharapkan oleh semua pihak bisa berkesinambungan. Dengan harapan D2 jadi wadah yang mengintegrasikan bidang ilmu yang serumpun dari SMK ke jenjang yang lebih tinggi. Bagi kami di perguruan tinggi, dosen program SMK D2 bisa memberi kesempatan untuk kita berkolaborasi lebih erat dengan industry. Sementara itu, fokus kedua Kampus Merdeka Vokasi adalah dana padanan (matching fund) Kampus Vokasi. Matching Fund ini dapat digunakan untuk tiga hal, yaitu 1) Pengembangan Pusat Unggulan Teknologi (PUT), 2) Hilirisasi produk riset terapan, dan 3) Startup kampus vokasi yang dibangun bersama dunia kerja.

Dilansir dari Kemendikbud.SMK.id Matching Fund itu lebih ke riset, riset terapan di vokasi itu jangan sampai berhenti pada publikasi, atau menjadi produk tapi disimpen di workshop. Produk ini harus dihilirkan ke masyarakat, ke pasar atau ke industry. Untuk melakukan ini, maka riset harus dilakukan sejak awal bersama dengan industri. Maka kita beri Matching Fund, setiap kontribusi industri yang terjun dalam riset tadi berujung produk dan dihilirkan. Itu akan kita berikan matching fund 1:1 atau maksimal 3:1. Beberapa kampus dengan jalur vokasi sangat menerima hal tersebut.

Beberapa instansi seperti: Executive Vice President Talent Development PT PLN (Persero) mengatakan kebijakan Kampus Merdeka Vokasi sangat mendukung perusahaannya untuk menyiapkan tenaga kerja yang sudah siap bekerja. Anak-anak vokasi adalah anak-anak yang program nya merupakan banyaa yang experiencial learning, sehingga akan mendukung perusahaan. Oleh sebab itu lulusan SMK memiliki banyak sekali keuntungan apabila mmengikuti program kampus merdeka vokasi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline